Senin 28 Mar 2022 21:28 WIB

Lima Anak Palestina Meninggal dalam Kebakaran di Kota Hebron

Sebanyak 15 orang lainnya terluka dalam kobaran api.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Pasukan Israel terlihat selama bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina di pusat kota kota Hebron, Tepi Barat, 10 Mei 2021. Lima Anak Palestina Meninggal dalam Kebakaran di Kota Hebron
Foto: EPA-EFE/ABED AL HASHLAMOUN
Pasukan Israel terlihat selama bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina di pusat kota kota Hebron, Tepi Barat, 10 Mei 2021. Lima Anak Palestina Meninggal dalam Kebakaran di Kota Hebron

IHRAM.CO.ID, HEBRON -- Lima anak Palestina dari kota Taffuh tewas dalam kebakaran rumah di dekat Hebron, di Tepi Barat yang diduduki pada Sabtu (26/3/2022) pagi. Menurut Wali Kota Taffuh Mahmoud Erzekat Anak-anak itu berusia antara lima dan 14 tahun. 

Sebanyak 15 orang lainnya terluka dalam kobaran api, termasuk orang tua anak-anak, yang diyakini dalam kondisi kritis di rumah sakit. Korban terluka dilarikan ke rumah sakit setempat oleh anggota Bulan Sabit Merah Palestina, sementara petugas pemadam kebakaran yang datang ke tempat kejadian berusaha memadamkan api.

Baca Juga

Sebuah upacara pemakaman diadakan untuk lima anak itu pada Sabtu sore, dihadiri oleh ratusan pelayat dari kota. Pihak berwenang setempat masih menyelidiki penyebab kebakaran yang terjadi di daerah perkotaan.

Taffuh adalah kota pegunungan dengan 16 ribu penduduk yang terletak sekitar 8 kilometer di sebelah Barat Hebron. Pemukim Israel secara teratur menggunakan kekerasan untuk merampas rumah dan tanah pertanian warga Palestina. 

Dilansir dari The New Arab, Ahad (27/3/2022), pohon zaitun sering dicabut dan dibakar untuk membuka jalan bagi permukiman baru di perbukitan sekitar Hebron, yang melanggar hukum internasional.

Israel telah menduduki Tepi Barat secara ilegal sejak 1967 dan melakukan berbagai pelanggaran terhadap warga sipil Palestina, kata kelompok hak asasi manusia.  Pasukannya sering melindungi pemukim Yahudi selama konfrontasi dengan orang Palestina, memungkinkan kejahatan mereka tidak dihukum. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement