Senin 25 Oct 2021 02:17 WIB

 Pandangan Muslim Uganda Terhadap Xinjiang

Seorang Muslim dan jurnalis dari Uganda mengunjungi Xianjiang.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Masjid Id Kah, Xianjiang, Cina.
Foto: Wikipedia
Masjid Id Kah, Xianjiang, Cina.

IHRAM.CO.ID, URUMQI -- Seorang Muslim dan jurnalis dari Uganda, Mubarak Mugabo memulai perjalanan ke Daerah Otonomi Uighur Xinjiang. Sebelum menginjakkan kakinya Mugabo sebenarnya merasa cukup takut di dalam hati setelah membaca banyak seri di media internasional yang menyatakan China menganiaya Muslim.

Sementara dia ingin menilai situasinya sendiri. Mugabo melakukan perjalanan melalui empat kota utama di Xinjiang, termasuk Urumqi, Kashgar, Hotan dan Shihezi.  Sesampainya di sana, dia mengaku terkejut dengan situasi yang dilihat.

Baca Juga

"Saya langsung kewalahan dengan banyaknya masjid yang saya lihat di jalan. Anda akan berjalan seperti dalam jarak lima kilometer, Anda akan menemukan setidaknya tiga atau empat masjid, itu bahkan tidak terjadi di Uganda tempat saya berasal," kata Mugabo dilansir dari laman CGTN pada Ahad (24/10).

Kemudian Mugabo memutuskan untuk shalat di beberapa masjid. Termasuk Masjid Id Kah di Kashgar, yang menurutnya sedang dihancurkan karena membaca laporan media internasional. Lalu dia berbicara dengan para Imam, dan bahkan membacakan Alquran dengan siswa di Institut Islam Cina di Xinjiang.

Dia mengatakan, hal itu di luar dugaannya untuk melihat orang-orang secara acak datang untuk shalat di masjid-masjid. Tempat ibadah juga dilengkapi dengan fasilitas yang bagus, dan penduduk setempat yang mengajar anak-anak muda Alquran.

"Ada masjid-masjid, mereka telah mengajarkan Alquran. Satu-satunya Alquran yang kita semua pelajari, beberapa siswa dapat membacanya lebih baik dari saya, bukti apa lagi yang ingin Anda tunjukkan untuk membuktikan bahwa sebenarnya ada kebebasan untuk  ibadah, dan Islam tidak berakhir di situ?", kata Mugabo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement