Senin 18 Oct 2021 18:30 WIB

Masjid Ketchaoua Saksi Kejahatan Prancis Terhadap Aljazair

Masjid Ketchaoua Aljazair menjadi saksi kejahatan kolonial Prancis.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Masjid Ketchaoua, Aljazair.
Foto: masjed.ir
Masjid Ketchaoua, Aljazair.

IHRAM.CO.ID,  ALJAZAIR --   Masjid Ketchaoua Aljazair menjadi saksi kejahatan kolonial Prancis di negara tersebut. Dalam sebuah wawancara dengan media lokal pada 11 Oktober, Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune memberikan laporan resmi tentang pembantaian Prancis terhadap hampir 4.000 jamaah selama era kolonial 1830-1962.

"Prancis menjajah kami selama 132 tahun, tahun-tahun yang menyaksikan kejahatan keji yang tidak dapat dihapus dengan kata-kata halus. Ada keluarga dan suku yang benar-benar musnah seperti Zaatcha (Aljazair tenggara), dan bahkan bayi pun tidak selamat," kata Tebboune dilansir di aa.com.tr, Jumat (16/10).

Baca Juga

Dia menambahkan bahwa di Ketchaoua mereka membunuh 4.000 jamaah yang menjadi korban akibat ledakan meriam. Masjid Ketchaoua dibangun pada tahun 1520 oleh Khair al-Din (Hayreddin) Barbarossa, penguasa Aljazair saat itu, di kawasan Casbah yang terkenal di ibu kota Aljir.

Catatan sejarah Aljazair menunjukkan bahwa penguasa Prancis Aljazair pada saat itu, Duke de Rovigo, memutuskan pada akhir tahun 1832 untuk menyerbu masjid untuk mengubahnya menjadi gereja.

 

Ketika penduduk kota berkemah di dalam gedung sebagai protes, Rovigo menghancurkan masjid, membantai orang-orang di dalamnya, dan membakar salinan Alquran, kitab suci umat Islam.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement