Selasa 11 May 2021 18:16 WIB

Pastor Palestina Serukan Umat Kristiani Lawan Israel

Pastor Manuel Musallam serukan umat Kristiani turut melawan kekerasan Israel

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Warga Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem Senin, 10 Mei 2021.
Foto: AP/Mahmoud Illean
Warga Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem Senin, 10 Mei 2021.

IHRAM.CO.ID, RAMALLAH – Pastor Manuel Musallam menyerukan umat Kristiani Palestina turut melawan kekerasan dan pendudukan Israel. Musallam, yang juga menjabat sebagai kepala the World Popular Organisation for Jerusalem Justice and Peace, turut meminta warga Kristiani di sana mendukung Masjid Al-Aqsa.

"Saya mengulangi seruan saya kepada pendeta yang terhormat, para patriark, uskup, dan imam untuk memikul tanggung jawab mereka serta dengan tegas berdiri dalam menghadapi pendudukan dan kejahatannya," kata Musallam dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Middle East Monitor pada Selasa (11/5).

Dia mengatakan saat ini warga Yerusalem sedang berperang untuk martabat, tanah, tempat suci, dan agama mereka. "Kita akan memenangkan pertempuran melawan pendudukan (Israel) karena kita memiliki moral, sementara musuh dan pemukimnya tidak bermoral. Sepanjang sejarah, penjajah yang datang ke Yerusalem dikalahkan oleh keberanian rakyatnya," ujar Musallam.

Sejak akhir pekan lalu, situasi di Yerusalem Timur, terutama di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa, memanas. Warga Palestina terlibat bentrok dengan aparat keamanan Israel. Pada Senin (10/5) lalu, setidaknya 305 orang terluka akibat aksi brutal dan represif personel keamanan Israel. Mereka menembakkan peluru karet dan granat kejut untuk memecah serta membubarkan massa.

 

Memanasnya situasi di Yerusalem Timur terjadi di tengah rencana penggusuran puluhan warga Palestina yang tinggal di lingkungan Sheikh Jarrah. Aksi protes digelar untuk menentang rencana tersebut, sekaligus bentuk solidaritas kepada mereka yang terancam digusur.

Situasi di Yerusalem turut memicu eskalasi di Jalur Gaza. Kelompok Hamas dan Jihad Islam menembakkan ratusan roket ke wilayah Israel. Sebelum melakukan serangan tersebut, Hamas memperingatkan Israel untuk menarik pasukan keamanannya dari Al-Aqsa. Mereka memberi tenggat waktu hingga pukul 15:00 pada Senin. Tak lama setelah tenggat berakhir, Hamas dan kelompok bersenjata lainnya di Gaza melepaskan rentetan roket ke arah Israel, termasuk Yerusalem.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement