Rabu 03 Mar 2021 08:29 WIB

Dubai Batalkan Izin Bazaar Ramadhan

Tenda yang berada di luar masjid, rumah, atau tempat umum lainnya akan dilarang

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Ramadhan
Foto: Reuters/Nikola Solic
Ilustrasi Ramadhan

IHRAM.CO.ID, DUBAI -- Semua izin tenda atau bazaar Ramadhan di Dubai telah dibatalkan. Hal ini merupakan bagian dari upaya Uni Emirat Arab (UEA) untuk mengekang meningkatnya jumlah infeksi virus Covid-19.

Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal (IACAD) di Dubai mengumumkan, tenda yang berada di luar masjid, rumah, atau tempat umum lainnya akan dilarang selama bulan suci Ramadhan.

Dilansir di Al Arabiya, Rabu (3/3), otoritas setempat juga melarang adanya distribusi makanan amal, kecuali bekerja sama dengan badan amal dan lembaga yang disetujui dan dilisensikan oleh IACAD. Direktur Eksekutif Charitable Works, Ahmed Darwish, menyebut hal ini diputuskan untuk memastikan distribusi tersebut sesuai dengan protokol Covid-19 terbaru.

Puluhan tenda biasanya didirikan di luar masjid dan ruang publik lainnya di sekitar UEA, untuk menyajikan makanan bagi umat Islam yang ingin berbuka puasa.

"Kepatuhan terhadap tindakan pencegahan dan pencegahan adalah tanggung jawab kolektif masyarakat untuk melindungi kesehatan masyarakat," kata Darwish.

Tak hanya itu, IACAD juga mengatakan akan terus menjangkau mereka yang membutuhkan melalui inisiatif Meals of Hope digital selama Ramadhan.

Keputusan untuk membatalkan semua izin pembangunan tenda, majelis dan pertemuan buka puasa Ramadhan diambil sebagai bagian dari rencana negara untuk memerangi pandemi virus Covid-19.

Tahun ini, bulan Ramadhan diharapkan dimulai pada 13 April, sambil menunggu penampakan bulan. Puasa Ramadhan merupakan periode sebulan penuh ketika umat Islam berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam, dan biasanya dirayakan bersama keluarga dan teman.

Pemerintah Dubai pekan lalu mengumumkan akan memperpanjang tindakan pencegahan virus Covid-19 yang saat ini berlaku, hingga awal Ramadhan.

Komite Tertinggi Penanggulangan Krisis dan Bencana Emirat menyebut kapasitas maksimum yang diperbolehkan di fasilitas umum dengan tempat duduk dalam ruangan, termasuk bioskop, tempat hiburan dan olahraga, akan tetap pada 50 persen.

Pusat perbelanjaan, hotel, kolam renang dan pantai pribadi di hotel diizinkan untuk hanya beroperasi dengan kapasitas 70 persen. Sementara, restoran dan kafe di seluruh kota harus tutup pukul 1 pagi.

Pejabat kesehatan juga memberlakukan batasan baru awal bulan ini. Hal ini dilakukan setelah negara itu mulai melihat tingkat infeksi yang meningkat dengan cepat, karena masuknya wisatawan yang tiba di pusat wisata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement