Senin 30 Nov 2020 03:41 WIB

Demonstrasi Antikarantina di Inggris, 60 Orang Ditahan

Demonstran menyuarakan antikarantina dan kampanye buang masker.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ani Nursalikah
Demonstrasi Antikarantina di Inggris, 60 Orang Ditahan. Anggota polisi berpatroli saat memantau pembatasan jam operasional  di Soho, London, Inggris.
Foto: EPA-EFE/ANDRE PAIN
Demonstrasi Antikarantina di Inggris, 60 Orang Ditahan. Anggota polisi berpatroli saat memantau pembatasan jam operasional di Soho, London, Inggris.

IHRAM.CO.ID, LONDON -- Menyusul kebijakan antikarantina Inggris, ratusan demonstran turun ke jalan dekat Oxford Street. Mereka meneriakkan yel-yel serta membawa plakat.

Hal itu dilakukan untuk menyuarakan antikarantina dan kampanye buang masker. Alhasil, lebih dari 60 orang ditangkap petugas di pusat kota London itu. Berdasarkan keterangan kepolisian, penangkapan tersebut dilakukan atas beberapa dugaan pelanggaran, termasuk pelanggaran batasan virus corona. 

Baca Juga

"Kami terus mendesak orang untuk pulang," kata pasukan itu mengutip The National News, Ahad (29/11).

Dalam penangkapan itu, dilaporkan juga ada beberapa kekerasan antara demonstran dan pihak kepolisian. Bahkan, beberapa kali terdengar orang yang menembakkan suar. Untuk sementara saat demonstrasi dilakukan, lalu lintas diblokir di Jalan Regent saat polisi melakukan penangkapan mereka. 

Jumlah itu belum termasuk yang lainnya saat, khususnya, ketika beberapa lainnya terpaksa di borgol di Hyde Park. Pelanggaran pembatasan yang berbuntut penangkapan itu, disebut polisi berjumlah tiga orang.

Sejauh ini, memang ada beberapa protes antikarantina di pusat kota London sejak awal pandemi. Dalam karantina terbaru, Inggris diketahui masih melakukan lockdown hingga 2 Desember mendatang.

Mulai Rabu pekan ini, negara itu akan beralih ke sistem transisi. Sedangkan, daerah-daerah yang masih berisiko tinggi, diperintahkan untuk mengikuti pembatasan jarak sosial yang lebih ketat. Hingga kini, diketahui Covid-19 telah merenggut nyawa sekitar 57 ribu orang di Inggris, hingga berita ini dibuat, jumlah infeksi juga telah melebihi satu juta orang.

Sebelumnya, para pejabat dan ahli kesehatan Inggris mengungkapkan pada akhir pekan, sekitar 2,7 juta orang yang berisiko terkena Covid-19 di Inggris akan diberi pasokan vitamin D gratis oleh pemerintah. Hal itu, menyusul instruksi dari Perdana Menteri Boris Johnson yang menunjuk Nadhim Zahawi untuk mengawasi distribusi vaksin Covid di Inggris. 

Pemberian vitamin itu merujuk berdasarkan penelitian, yang menyebut, vitamin membantu memperkuat respons kekebalan terhadap virus. Khusus, panti jompo di Inggris, secara otomatis akan menerima pasokan suplemen melalui pengiriman gratis mulai Januari tahun depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement