Senin 25 Jan 2021 01:56 WIB

Manajemen Komunikasi Kunci Peningkatan Wakaf Generasi Muda

Akselerasi kampanye literasi wakaf terjadi baru tiga tahun terakhir.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Manajemen Komunikasi Kunci Peningkatan Wakaf Generasi Muda. Ilustrasi Wakaf / Wakaf Produktif
Foto: Republika/Prayogi
Manajemen Komunikasi Kunci Peningkatan Wakaf Generasi Muda. Ilustrasi Wakaf / Wakaf Produktif

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Jumlah pewakaf (wakif) di kalangan muda atau milenial kini semakin menunjukkan peningkatan. Terbaru, Forum Wakaf Produktif mencatat usia 24-35 tahun menjadi mayoritas dalam profil penghimpunan wakaf.

"Saya melihat akselerasi kampanye literasi wakaf terjadi baru tiga tahun terakhir. Ini terjadi ketika tren digitalisasi makin meningkat, didukung kemajuan teknologi digital, serta kemampuan institusi wakaf memanfaatkan dan membangun gaya hidup berbagi," ujar Pengamat ekonomi syariah, Irfan Syauqi Beik, saat dihubungi Republika, Ahad (24/1).

Dalam meningkatkan dan menjaga keikutsertaan generasi muda dalam berwakaf, ia menilai manajemen komunikasi menjadi hal yang penting. Manajemen komunikasi ini mencakup berbagai hal, termasuk edukasi, akuntabilitas dan transparansi.

Proses edukasi wakaf yang selama ini dilakukan lembaga atau nadzir wakaf disebut kini menunjukkan hasil yang positif, termasuk yang menyasar generasi muda. Meningkatnya wakif di generasi ini merupakan sinyal yang baik, terlebih masa depan bangsa ada di tangan mereka.

Untuk meningkatkan edukasi dan menjaga konsistensi para wakif, ia menyebut ada beberapa hal yang bisa dilakukan nadzir wakaf. Salah satunya, menyiapkan konten edukasi dengan visualisasi yang menarik.

"Agar milenial ini semakin memahami esensi dari wakaf, diperlukan konten edukasi yang menarik. Dengan demikian, mereka bisa menyadari manfaat dari wakaf, baik di kehidupan pribadi maupun sosial ekonomi masyarakat," kata dia.

Dosen IPB University dari Departemen Ekonomi Syariah ini juga menyebut, dari sisi kreatifitas menyampaikan pesan wakaf, para nadzir telah membuat informasi yang mudah dipahami generasi muda. Penggunaan alat-alat komunikasi yang akrab dengan milenial membuat proses penyampaian pesan semakin efektif.

Digitalisasi wakaf saat ini disebut semakin mengalami perkembangan. Cara ini sejalan dengan gaya hidup modern yang berbasis teknologi digital.

Agar tren wakaf di kalangan milenial bertahan bahkan semakin meningkat, Irfan Syauqi menyebut nadzir harus bisa menjaga kepercayaan. Pesan ini perlu diperhatikan, mengingat generasi muda identik dengan coba-coba.

"Boleh jadi, kelompok yang berwakaf ini adalah yang coba-coba. Apakah mereka akan istiqomah terus berwakaf? Nah ini bergantung pada nadzir dalam menyiapkan transparansi dan akuntabilitas," kata dia.

Nadzir diharap secara berkala terus melaporkan kinerjanya dalam laporan-laporan yang mudah diakses dan berbentuk konten menarik. Dengan cara ini, generasi muda disebut tertarik untuk membaca sekaligus meningkatkan kepercayaannya.

Lembaga wakaf yang mampu melakukan kampanye kreatif atas program dan capaiannya, serta divisualisasikan dengan menarik, disebut mampu menarik banyak perhatian anak muda. Kampanye yang kuat bisa dilakukan dengan memanfaatkan internet sebagai sumber referensi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement