Selasa 18 Aug 2020 13:40 WIB

Pengiriman Uang ke Pakistan Capai Rekor Tertinggi

Tidak banyak pergerakan uang tunai pada penerbangan atau haji dan umroh tahun ini.

Pengiriman Uang ke Pakistan Capai Rekor Tertinggi (ilustrasi).
Foto: geotv
Pengiriman Uang ke Pakistan Capai Rekor Tertinggi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,KARACHI -- Perlambatan ekonomi global telah menimbulkan kekhawatiran bahwa pengiriman uang, kunci dari cadangan devisa negara yang semakin menipis, akan menurun mengingat penurunan lapangan kerja di negara-negara tempat sebagian besar uang dikirim - terutama Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Tetapi menurut Bank Negara Pakistan pengiriman uang Juli justru naik menjadi $ 2,768 miliar, kenaikan itu naik 12,2 persen dari Juni, ketika jumlah pengiriman uang juga tinggi.

 “Lebih banyak kabar baik untuk ekonomi Pakistan,” Perdana Menteri Imran Khan dalam cuitannya seperti dilansir Daily Times, Selasa (18/8). “Pengiriman uang dari luar negeri Pakistan mencapai $ 2768 juta pada Juli 2020, jumlah tertinggi yang pernah ada dalam satu bulan dalam sejarah Pakistan.”

Pengiriman uang dari Arab Saudi pada bulan Juli berjumlah $ 821,6 juta, UEA $ 538,2 juta, Inggris $ 393,9 juta dan Amerika Serikat $ 250,6 juta. “Mengingat dampak Covid-19 secara global, peningkatan pengiriman uang pekerja ini menggembirakan,” kata SBP dalam sebuah pernyataan. Ia menambahkan, tingkat pertumbuhan dibandingkan bulan yang sama pada 2019 sekitar dua kali lebih tinggi karena penurunan pengeluaran selama musim Idul Adha.

“Tidak banyak pergerakan uang tunai pada penerbangan atau haji dan umroh yang terjadi tahun ini. Tren ini dapat berlanjut selama beberapa bulan, yang merupakan perkembangan positif bagi perekonomian,” Saad Hashemy, Direktur Eksekutif BMA Capital Management, mengatakan kepada Reuters

 

Pemerintah telah membuka semua sektor ekonomi dalam upaya menghidupkan kembali ekonomi yang terpukul parah. Pakistan sejauh ini mencatat 289.458 kasus positif Covid-19 di mana 269.087 kasus telah pulih, dengan 6.184 kematian. Sementara itu, Perdana Menteri Imran Khan pada hari Senin mengatakan karena orang Pakistan di luar negeri adalah aset Pakistan dan negara, jadi memfasilitasi mereka untuk mengirim uang kembali ke negara itu telah menjadi prioritas pemerintah.

"Perdana menteri memimpin pertemuan untuk mempertimbangkan langkah-langkah berbeda atas peningkatan pengiriman uang dan cadangan fiskal negara," kata PM Office Media Wing dalam siaran persnya. 

Pertemuan tersebut dihadiri oleh penasihat PM Dr Abdul Hafeez Shaikh, Shahzad Akbar dan Dr Ishrat Hussain, Gubernur Bank Negara Pakistan Reza Baqir, sekretaris divisi keuangan, ketua Dewan Pendapatan Federal dan pejabat tinggi lainnya. Pertemuan tersebut mempertimbangkan berbagai usulan dan langkah untuk meningkatkan pengiriman uang dan cadangan keuangan negara.

Perdana menteri mengungkapkan kepuasannya atas peningkatan nyata dalam volume pengiriman uang yang dikirim oleh warga Pakistan di luar negeri selama bulan Juli. Dalam pertemuan tersebut, perdana menteri juga mengarahkan kementerian keuangan, FBR, dan gubernur SBP untuk menyarankan langkah-langkah lebih lanjut untuk peningkatan remitansi sehingga warga Pakistan di luar negeri didorong lebih lanjut untuk memainkan peran mereka dalam stabilitas ekonomi negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement