Ahad 03 Jul 2022 11:00 WIB

Tips Kelola Dana Pendidikan Anak di Tahun Ajaran Baru

Dana pendidikan merupakan salah satu hal terpenting.

Rep: Santi Sophia/ Red: Muhammad Hafil
 Tips Kelola Dana Pendidikan Anak di Tahun Ajaran Baru. Foto:  Ilustrasi Peta Jalan Pendidikan
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tips Kelola Dana Pendidikan Anak di Tahun Ajaran Baru. Foto: Ilustrasi Peta Jalan Pendidikan

IHRAM.CO.ID,JAKARTA — Menjelang tahun ajaran baru, dana pendidikan merupakan salah satu hal terpenting yang perlu dipersiapkan. Walaupun tren kesadaran orangtua untuk menyiapkan dana pendidikan anak kian meningkat, faktanya biaya pendidikan yang diperlukan juga semakin naik. 

Oleh karena itu, persoalan menyiapkan pendidikan tidak hanya sekadar memilih institusi pendidikan yang sesuai dengan karakter anak. Namun perlu diimbangi dengan kemampuan finansial agar tidak mengganggu aspek finansial keluarga lainnya.

Baca Juga

Hal itu termasuk memperhitungkan faktor risiko yang bisa menghambat persiapan dana pendidikan anak. Windy Riswantyo, VP, Head of Marketing & Branding and Digital Channel Astra Life mengatakan dana pendidikan bisa mencakup persiapan jangka pendek dan panjang.

“Keduanya memiliki risiko yang perlu untuk diantisipasi dengan baik agar tidak mengganggu kestabilan finansial dan berdampak pada persiapan dana pendidikan anak,” kata Windy dalam keterangannya, diterima Jumat (1/7/2022).

 

Ada beberapa risiko yang kerap menjadi hambatan dalam menyiapkan dana pendidikan anak secara optimal. Berikut risiko tersebut dan tips mengatasinya.

Matangkan rencana

Saat memutuskan untuk menikah dan memiliki anak, dana pendidikan anak sebaiknya jadi hal yang penting untuk diperhitungkan dan disepakati bersama pasangan. Penghitungan ini meliputi besaran biaya mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi yang nantinya akan dialokasikan secara rutin. 

Pastikan perencanaan alokasi biaya sudah dipertimbangkan, termasuk memilih sekolah mana yang tepat. Tidak ada salahnya mencari tahu lebih awal besaran biaya iuran sekolah, kursus, bahkan membeli keperluan sekolah seperti seragam, buku pelajaran.

Perhatikan estimasi biaya yang diperlukan untuk transportasi ke sekolah. Selain itu, perlu diantisipasi biaya pendidikan yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan.

Tidak kalah penting, alokasi biaya pendidikan anak juga perlu dibuat ke dalam pos tabungan yang terpisah agar bisa digunakan secara tepat sesuai perencanaan.

Perhatikan Inflasi 

Selain perencanaan keuangan dengan alokasi dana pendidikan secara rutin, faktor lainnya yang harus diperhitungkan adalah besaran inflasi kebutuhan pendidikan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, rata-rata inflasi biaya pendidikan di tingkat sekolah dasar hingga menengah atas adalah 10- 15 persen per tahun dan di tingkat perguruan tinggi sebesar 30-45 persen per tahun. 

Dana tabungan pendidikan anak bisa dialokasikan ke dalam berbagai instrumen investasi untuk mendapatkan manfaat bunga, mulai dari deposito, emas, hingga reksadana. Perlu diingat bahwa pendidikan anak adalah kebutuhan utama yang perlu untuk dipenuhi. 

Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari mengalokasikan dana pendidikan pada instrumen investasi dengan risiko yang tinggi agar dana pendidikan tetap aman.

Risiko penanggung dana pendidikan 

Faktor lainnya yang perlu diperhatikan adalah risiko penanggung biaya pendidikan anak yang umumnya adalah orangtua. Penting untuk memitigasi risiko yang bisa terjadi kapan saja agar anak tetap bisa melanjutkan pendidikannya.

Mitigasi risiko ini bisa dilakukan melalui proteksi diri dan keluarga yang didapatkan dari produk asuransi jiwa, misalnya Flexi Life yang memberi perlindungan terhadap risiko tutup usia. Dengan memiliki Flexi Life, ahli waris akan menerima sejumlah uang yang disebut uang pertanggungan bila tertanggung atau nasabah tutup usia, yang bisa digunakan bagi keluarga yang ditinggalkan untuk melanjutkan hidup, termasuk untuk memenuhi kebutuhan dana pendidikan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement