Kamis 08 Jul 2021 23:50 WIB

Banda Aceh Bina 182 Gepeng Anak Jalanan di Tengah Pandemi

Pembinaan gepeng dan anak jalanan meliputi fisik dan mental

Pembinaan gepeng dan anak jalanan meliputi fisik dan mental. Suasana pandemi Banda Aceh
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Pembinaan gepeng dan anak jalanan meliputi fisik dan mental. Suasana pandemi Banda Aceh

IHRAM.CO.ID, BANDA ACEH— Dinas Sosial Kota Banda Aceh telah memberikan pembinaan terhadap 182 gelandang dan pengemis (gepeng) serta anak jalanan di ibu kota Provinsi Aceh selama 2021 atau di tengah pandemi Covid-19.

"Pembinaan 182 itu ada anak jalanan 50 orang, dan jumlah gepeng sebanyak 132 orang," kata Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Banda Aceh Teuku Muhammad Syukri, di Banda Aceh, Kamis (8/7).

Baca Juga

TM Syukri mengatakan, semua mereka sudah menjalani pembinaan masing-masing selama lima hari di rumah singgah Dinas Sosial Banda Aceh, dan telah dipulangkan kepada keluarga masing-masing.

"Mereka sudah dipulangkan kepada keluarga masing-masing, dikembalikan karena masa pembinaan sudah melewati lima hari paling lama. Saat ini rumah singgah kosong sementara waktu," ujarnya.

Syukri menyampaikan, bentuk pembinaan selama lima hari terhadap para tuna sosial tersebut mulai dari fisik hingga penguatan mental spiritual supaya kegiatan mereka itu tidak dilakukan berulang.

"Di sana mereka mendapatkan pembinaan fisik dari anggota TNI, mental akidah dari tim Dinas Dayah Banda Aceh," kata Syukri.

Syukri menyebutkan, banyak dari pengemis yang sudah menerima pembinaan, tetapi masih mengulangi perbuatannya, dan ditangkap berulang. Namun, terhadap kondisi itu mereka tidak memberikan sanksi tegas karena memang tidak ada peraturan yang mengaturnya. 

Meski demikian, banyak juga yang berhenti setelah diberikan pembinaan."Ada yang masih berulang, itu mereka yang berulang memang susah, karena ada perilaku budaya malas. Kebiasaan yang kebanyakan berubah itu orang dari luar Banda Aceh," ujarnya.

Syukri berharap semua pihak di Banda Aceh atau orang tua benar-benar memperhatikan aktivitas anak maupun keluarganya sendiri, sehingga tidak melakukan aktivitas sebagai tuna sosial. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement