Rabu 02 Jun 2021 21:55 WIB

Menag Dukung Rencana Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Rencana pembelajaran tatap muka secara terbatas tetap memprioritaskan keselamatan.

Menag Yaqut Cholil Qoumas mengikuti raker dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/6/2021). Rapat yang membahas perkembangan persiapan penyelenggaraan ibadah haji tersebut akan dilakukan secara tertutup.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Menag Yaqut Cholil Qoumas mengikuti raker dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/6/2021). Rapat yang membahas perkembangan persiapan penyelenggaraan ibadah haji tersebut akan dilakukan secara tertutup.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Rencana pembelajaran tatap muka secara terbatas tetap memprioritaskan keselamatan baik itu bagi guru maupun peserta didik.

"Mari kita dukung, laksanakan, dan patuhi poin-poin kebijakan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi. Sebagaimana sudah diatur dalam panduan ini dengan menempatkan aspek kesehatan, keselamatan, dan keamanan siswa sebagai aspek prioritas yang perlu diperhatikan dan dijunjung tinggi," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Rabu (2/6).

Baca Juga

Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) pada masa pandemi COVID-19.

PTM terbatas berbeda dengan pembelajaran tatap muka biasa. Sekolah harus memastikan jarak antarpeserta didik. Minimal jaga jarak 1,5 meter dan maksimal 18 peserta didik per kelas, yang biasanya 36. Kapasitas murid hanya diperbolehkan separuh dari kondisi normal, serta sejumlah ketentuan lainnya.

Yaqut mengapresiasi pihak-pihak yang telah merampungkan panduan penyelenggaraan pendidikan tersebut. Dorongan PTM terbatas merupakan upaya untuk meminimalisir kendala akibat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang kerap ditemui.

"Saya yakin panduan ini sudah ditunggu-tunggu tidak hanya oleh para guru dan siswa tetapi juga orang tua siswa dan masyarakat pada umumnya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement