Selasa 19 Jan 2021 23:48 WIB

Omzet Penjualan Pusat Perbelanjaan di Kudus Mulai Pulih

Meskipun belum mencapai 100 persen dibandingkan sebelum masa pandemi.

Omzet Penjualan Pusat Perbelanjaan di Kudus Mulai Pulih (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Omzet Penjualan Pusat Perbelanjaan di Kudus Mulai Pulih (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,KUDUS -- Tingkat penjualan pusat perbelanjaan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai mengalami pertumbuhan setelah sebelumnya mengalami penurunan akibat dampak wabah penyakit virus corona (COVID-19) yang membuat masyarakat tidak leluasa berbelanja.

"Saat ini transaksi penjualan memang sudah mulai pulih meskipun belum mencapai 100 persen dibandingkan sebelum masa pandemi COVID-19," kata Store Manager ADA Swalayan Setyowati ketika mendampingi Pelaksana tugas Bupati Kudus Hartopo memantau pelaksanaan prokes di ADA Swalayan di Kudus, Selasa (19/1).

Bahkan, lanjut dia, transaksi penjualan pada bulan November 2020 sempat mengalami grafik naik lebih tinggi dibandingkan sebelumnya, namun akhir tahun agak turun.

Untuk saat ini pulihnya masih berkisar 75-80 persen dan belum mampu pulih seperti sedia kala. Terlebih lagi saat ini sedang musim hujan sehingga berdampak pada tingkat kunjungan konsumen.

Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dimulai sejak tanggal 11 Januari 2021 hingga tanggal 25 Januari 2021, kata dia, juga ikut berpengaruh terhadap tingkat kunjungan selain pula dampak pandemi COVID-19.

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan transaksi penjualan, dengan membuka layanan antar gratis untuk pembelian produk dengan kuantitas tertentu dengan jarak maksimal 5 kilometer.

Layanan penjualan secara daring dengan layanan antar dibuka sejak pandemi COVID-19, menyusul menurunnya tingkat pengunjung dan transaksi penjualan.

"Hasilnya memang cukup bagus karena banyak yang memanfaatkan layanan tersebut. Produk yang diminati berupa makanan serta kebutuhan pokok," ujarnya.

Sementara itu, Pelaksana tugas Bupati Kudus Hartopo yang memantau pelaksanaan protokol kesehatan ke sejumlah pusat perbelanjaan di Kudus memang sepi pengunjung. Hal demikian sangat wajar karena banyak masyarakat yang lebih memilih tinggal di rumah agar tidak mudah terpapar virus corona.

Perlu ada kesadaran diri untuk tetap mematuhi protokol kesehatan setiap keluar rumah, agar penanganan COVID-19 segera dituntaskan sehingga aktivitas masyarakat bisa normal kembali.

Untuk menghindari terjadinya klaster penularan, maka Pemkab Kudus bersikap tegas terhadap pelaku usaha yang melanggar protokol kesehatan. Jika beberapa kali diperingatkan tidak mengindahkan, maka akan ditutup sementara seperti halnya salah satu Alfamart di Kudus yang ditutup gara-gara tidak mengindahkan aturan prokes.

Pemantauan di beberapa pusat perbelanjaan, mulai dari Super Indo, Hypermart dan ADA Swalayan juga sudah menerapkan protokol kesehatan, mulai dari menyediakan tempat cuci tangan, mengecek suhu tubuh setiap pengunjung serta mengingatkan pengunjung untuk selalu memakai masker.

"Jika ada pengunjung yang melepas maskernya, maka harus diingatkan. Jangan lupa setiap beberapa menit harus selalu mengingatkan terus agar mematuhi protokol kesehatan lewat pengeras suara," ujarnya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement