Selasa 01 Dec 2020 09:15 WIB

Bank Sentral Saudi dan UEA Luncurkan Mata Uang Digital

Arab dan UEA menggap uang digital sudah merupakan kebutuhan

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Subarkah
Uang digital di dunia Arab. (ilustrasi)
Foto: Google.com
Uang digital di dunia Arab. (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,  DUBAI -- Bank sentral Arab Saudi dan UEA mengumumkan rencana untuk bersama-sama mengembangkan mata uang digital baru. Dalam sebuah pernyataan, Bank Sentral Uni Emirat Arab (CBUAE) dan Bank Sentral Saudi (SAMA) meluncurkan proyek 'Aber'.

Proyek tersebut bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan penerbitan mata uang digital untuk digunakan antara kedua bank sentral. 'Aber' diharap dapat mengembangkan sistem pembayaran lintas batas yang akan mengurangi waktu dan biaya transfer antar bank di kedua negara Teluk tersebut.

Dilansir di Arab News, Selasa (1/12), dua bank tersebut berencana mengembangkan teknologi, seperti buku besar terdistribusi, yang dapat digunakan untuk mengelola mata uang digital antara dua bank sentral dan bank yang berpartisipasi dalam inisiatif di Arab Saudi dan UEA.

SAMA dan CBUAE mengungkapkan kepuasan mereka dengan hasil yang dicapai, visi yang dibagikan, serta pelajaran berharga yang dipetik sejauh ini, sebagai bagian dari proyek 'Aber'.

Sebelumnya, Dewan Menteri  menyetujui undang-undang baru yang mencakup perubahan nama Otoritas Moneter Arab Saudi (SAMA) menjadi Bank Sentral Saudi, Selasa (24/11). Di bawah undang-undang tersebut, Bank Sentral Saudi yang baru akan dihubungkan langsung dengan raja dan menikmati kemerdekaan finansial maupun manajerial secara penuh.

Undang-Undang Bank Sentral Saudi menetapkan tiga tujuan inti dari lembaga baru tersebut. Tujuan yang dimaksud adalah menjaga stabilitas kas, meningkatkan kepercayaan dan kepercayaan di sektor keuangan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi.

Undang-undang baru juga menyatakan bank sentral bertanggung jawab menetapkan dan mengelola kebijakan moneter dan menguraikan hubungan antara bank, pemerintah, dan organisasi serta badan penting internasional lainnya. Termasuk di dalamnya menetapkan kerangka kerja untuk mengatur operasi dan keputusan bank.

Pakar ekonomi dan anggota Dewan Shoura, Fadhel Al-Buainain, mengatakan salah satu aspek penting dari Undang-Undang Bank Sentral Saudi ini adalah bank dapat terkait langsung dengan raja.

“Ini meningkatkan kemandirian penuh sehubungan dengan penetapan kebijakan moneter dan hubungan bank dengan pemerintah dan organisasi global,” kata dia.

Undang-undang juga menyatakan singkatan SAMA, yang didirikan pada tahun 1952, tidak akan berubah karena kepentingan historisnya di dalam negeri dan internasional. Keputusan tersebut dinilai penting dan mencerminkan keputusan yang bijak karena singkatan itu telah dikenal luas.

https://www.arabnews.com/node/1770131/business-economy

https://www.arabnews.com/node/1768261/business-economy

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement