Senin 26 Sep 2022 16:45 WIB

Sapuhi: Sertifikasi Bantu Pembimbing Haji Miliki Standar yang Sama

Proses sertifikasi pembimbingan ibadah haji mencakup pula perihal ibadah umrah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
  Seorang pembimbing memberi arahan kepada sejumlah calon jamaah haji yang berlatih melakukan tawaf saat mengikuti manasik haji di Medan, Sumut
Foto: Antara
Seorang pembimbing memberi arahan kepada sejumlah calon jamaah haji yang berlatih melakukan tawaf saat mengikuti manasik haji di Medan, Sumut

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menyerukan pentingnya pembimbing haji untuk memiliki sertifikat. Ketua Umum Syarikat Penyelenggara Umrah dan Haji (Sapuhi) Syam Resfiadi menyebut hal ini dapat membantu untuk menyamakan standard mereka.

"Iya ini (sertifikasi) sudah lama ditentukan. Ada baiknya, agar para pembimbing ibadah ini memiliki standard yang sama," ujar dia saat dihubungi Republika, Senin (26/9).

Baca Juga

Ia menyebut dalam proses sertifikasi pembimbingan ibadah haji mencakup pula perihal ibadah umrah. Sehingga, dengana danya sertifikasi ini sudah pasti bisa dan mengerti perihal umrah.

Adanya sertifikasi ini juga disampaikan sudah diketahui oleh para Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Hanya saja, kewajiban ini disebut belum bisa dipaksakan langsung saat ini, mengingat operasional yang baru dimulai dan banyak yang belum bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.

Syam pun menyebut agar seluruh pembimbing ibadah bisa memiliki sertifikasi, hal ini memerlukan waktu dan bertahap. Sertifikasi ini juga dinilai belum terlalu penting, selama ibadah jamaah bisa dibantu dibimbing oleh para mutawwif yang ada di Saudi.

"Meski demikian, saya tetap berprinsip agar jamaah Indonesia ini harus sudah mulai disiapkan agar bisa mandiri, saat berada di Saudi, tanpa ada bimbingan dari para mutawwif. Cukup dengan team leader," lanjutnya.

Hal ini diakui akan sulit untuk diterapkan, namun Syam menyebut kemandirian ini harus, utamanya dalam tawaf dan sa'i saat umrah. Tujuannya, agar mereka tidak mudah tertipu atau gampang percaya pada orang lain.

Kemampuan untuk membuat diri sendiri bisa melakukan ibadah umrah sendiri disebut akan jauh lebih baik, daripada harus bergantung pada pembimbing umrah. Ibadah juga disebut merupakan ibadah masing-masing, sementara PPIU hanya melayani saja.

Syam juga mengingatkan tentang perkembangan umrah saat ini, yang mana Saudi tengah memberlakukan pemesanan umrah secara langsung oleh jamaah tanpa perlu perantara pihak travel. Hal tersebut dikatakan juga berpengaruh pada kemandirian jamaah.

"Jadi harus dimulai edukasi ini agar jamaah bisa mandiri, serta menjamin agar pemerintah tidak terlalu khawatir dengan penipuan-penipuan yang ada. Melepas 100 persen peran PPIU mungkin tidak, tapi kerja sama perlu dibuat agar jamaah ini bisa mandiri tanpa harus dibimbing oleh pembimbing ibadah atau PPIU," ujar dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement