Kamis 23 Sep 2021 11:57 WIB

Kemenag Lobi Saudi Agar Calon Jamaah Umroh Bisa Berangkat

Kemenag melobi Saudi agar calon jamaah Indonesia bisa beragkat umroh

Jamaah umroh bertawaf di sekitar Ka
Foto: Al Arabiya
Jamaah umroh bertawaf di sekitar Ka

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah menemui Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Esham Altsaqafi, dan melobi agar calon jamaah umroh Indonesia bisa segera mendapat kesempatan untuk diberangkatkan.

"Kami berharap pemerintah Arab Saudi segera mencabut suspend dan memberi kesempatan kepada jemaah umroh Indonesia untuk bisa berangkat ke Tanah Suci," ujar Plt. Dirjen PHU Kemenag Khoirizi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (23/9).

Hingga saat ini belum ada keputusan terbaru dari Arab Saudi terkait penyelenggaraan umroh bagi negara luar, termasuk Indonesia. Negara yang masuk dalam daftar suspend atau penangguhan harus melewati protokol yang ketat jika ingin tetap memberangkatkan calon jamaah umrohnya.

Dalam pertemuan tersebut, Khorizi menjelaskan kepada Dubes Arab Saudi bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia terus membaik dan calon jamaah umroh Indonesia juga siap untuk mengikuti prokes yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi.

"Ada lima negara pengirim jamaah umroh terbanyak, yaitu Pakistan, Indonesia, India, Turki, dan Mesir, yang belum bisa mengirimkan jemaah umrohnya. Kami berharap jemaah umroh Indonesia diprioritaskan untuk bisa segera diberangkatkan," kata dia.

Sementara itu, Dubes Arab Saudi Esham Altsaqafi menegaskan bahwa Saudi tidak pernah melarang umat Islam Indonesia untuk melaksanakan umroh. Menurutnya, pengaturan dilakukan dalam rangka mengatasi pandemi. Esham mengaku baru saja melaporkan kepada otoritas Arab Saudi bahwa kasus Covid-19 di Indonesia sudah mulai melandai. Menurutnya, informasi ini dia sampaikan agar menjadi pertimbangan bagi pemerintah Arab Saudi.

Ia juga menjelaskan meski penyelenggaraan umroh sudah dibuka sejak Muharam 1443 H untuk beberapa negara, namun peminatnya masih sepi, hanya sekitar 1.000-1.500 orang.

"Hal ini disebabkan prosedur penyelenggaraan umrah yang sangat ketat, demi mencegah penyebaran pandemi," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement