Ahad 25 Oct 2020 11:15 WIB

JK Saksikan Penandatanganan Museum Nabi Muhammad

Museum ketiga museum Nabi akan dibangun di Jakarta, setelah Makkah dan Madinah.

Pekerja memantau proyek pembangunan Museum Internasional Nabi Muhammad SAW saat peletakan batu pertama di Ancol, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja memantau proyek pembangunan Museum Internasional Nabi Muhammad SAW saat peletakan batu pertama di Ancol, Jakarta, beberapa waktu lalu.

IHRAM.CO.ID -- RIYADH - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke 12 Jusuf Kalla (JK) bersama Sekjen Rabithah Alam Islamiyah (Liga Dunia Islam) Mohammad Abdul Karim Al Issa menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama pendirian dan pembangunan Museum Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam di Indonesia.

 

Penandatangan dilakukan antara Ketua Yayasan Sejarah Nabi Muhammad SAW Syafruddin dengan Deputi Eksekutif Liga Dunia Islam Abdul Rahman bin Muhammad Al Mathar, Sabtu (24/10) malam di Riyadh, Saudi Arabia.

Pada acara penandatangan, JK sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam mengutarakan kegembiraannya atas rencana membangun Museum Nabi. Sebab museum internasional ini merupakan harapan seluruh umat Islam di Indonesia.

“Umat Islam di Indonesia sangat menantikan museum yang akan menyajikan sejarah Nabi Muhammad untuk meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah dan keimanannya kepada Allah SWT,” ujar JK dalam keterangan yang diterima Republika, Ahad (25/10).

JK juga menyampaikan Museum Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam di Indonesia juga menampilkan secara khusus sejarah para pedagang dari jazirah Arab membawa agama Islam ke Indonesia. Selain itu, menampilkan sejarah datangnya para ulama dari Arab untuk mengajarkan agama Islam pada waktu itu, sehingga 90 persen penduduk Indonesia menjadi seorang muslim.

JK menilai Museum Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam tidak hanya akan menarik perhatian rakyat Indonesia, tetapi juga muslim di Negara-negara sekitar Indonesia yang akan datang melihat ke Indonesia.

 

Ia juga meyakini, museum juga akan menjadi ikon baru bagi Jakarta yang baru, seperti halnya bangunan-bangunan penanda kota-kota besar di dunia.

Usai acara penandatanganan,  Syafruddin yang juga merupakan Ketua Panitia Pembangunan Museum, mengatakan penandatanganan naskah perjanjian kerjasama (PKS) pendirian dan pembangunan museum merupakan momentum besar bagi rakyat Indonesia. Khususnya umat Islam di Indonesia dan negara-negara di sekitarnya. Sebab keberadaan museum yang pertama dibangun di luar wilayah Arab Saudi,  sudah dinanti-nantikan keberadaannya.

Dalam acara itu, turut hadir pula Gubernur DKI, Anies Baswedan melalui fasilitas konferensi jarak jauh.  Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 50 menit tersebut, diakhiri dengan acara jamuan makan malam.

Museum Nabi Muhammad SAW akan menampilkan seluruh kehidupan, keteladanan, keluarga, peran perdamaian, serta peradaban yang dibangun Nabi Muhammad SAW dengan teknologi 3D, hologram, dan augmented reality. Sehingga museum akan menjadi tempat penelitian bagi santri, mahasiswa, dosen, dan peneliti untuk mempelajari kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam akan dibangun di Indonesia, setelah pembangunan di Makkah, dan di Madinah. Museum Sejarah Nabi SAW di Indonesia rencananya akan dibangun di kawasan Jakarta Utara.

Peletakan Batu pertama/groundbreaking-nya sudah dilakukan pada 26 Februari 2020, dihadiri Jusuf Kalla, Sekjen Liga Dunia Islam Syaikh Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Isa, Menteri Agama RI H. Fakhrurozi, Menteri BUMN Eric Tohir, Menteri Pertanahan ATR/ Kepala BPN Sofyan Djalil dan Gubernur DKI Anies Baswedan, Ph.D serta pejabat dan tokoh masyarakat.

 

Fauziah Mursid

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement