Ahad 21 Jun 2020 17:45 WIB

Arab Saudi Terapkan New Normal Hari Ini

New normal diterapkan di Arab Saudi hari ini.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Arab Saudi Terapkan <em>New Normal</em> Hari Ini. Foto ilustrasi: Arab Saudi mulai mengembangkan layanan kesehatan tanpa turun (lantatur/drive-thru) untuk memastikan terjaganya jarak sosial bagi pasien yang mengidap penyakit kronis di Jeddah.
Foto: Arab News/Mohammed Qenan Al-Ghamdi
Arab Saudi Terapkan New Normal Hari Ini. Foto ilustrasi: Arab Saudi mulai mengembangkan layanan kesehatan tanpa turun (lantatur/drive-thru) untuk memastikan terjaganya jarak sosial bagi pasien yang mengidap penyakit kronis di Jeddah.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH—Arab Saudi mulai menerapkan sistem New Normal hari ini, Ahad (21/6). Keputusan ini diumumkan setelah 73 hari penutupan nasional (lockdown) sejak 8 April lalu.

Meski seluruh kegiatan ekonomi dan industri telah diizinkan kembali beroprasi, namun Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi memastikan akan tetap menjalankan upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19.

Baca Juga

“Setiap individu dan perusahaan harus mempertimbangkan protokol kesehatan  yang mengharuskan setiap orang berkomitmen untuk menjaga jarak sosial, memakai masker untuk menutupi hidung dan mulut, dan yang melarang pertemuan lebih dari 50 orang,” tulis Kementerian Dalam Negeri saran Saudi dalam pernyataan yang dikutip di Arab News, Ahad (21/6).

Pemastian terlaksananya langkah-langkah pencegahan penyebaran virus juga akan dipantau langsung oleh Kementerian Kesehatan Saudi.

Meski sistem New Normal berlaku di seluruh wilayah Arab Saudi, namun tempat-tempat suci untuk umroh dan haji masih ditutup. Keputusan tersebut akan ditinjau secara berkala, sesuai perkembangan kondisi.

Penerbangan internasional juga akan tetap ditutup, begitu juga seluruh jalur keluar-masuk melalui laut maupun darat. Pihak kerajaan juga telah menyiapkan sanksi bagi individu atau perusahaan yang melanggar aturan tersebut.

Para pejabat menekankan perlunya peran serta semua penduduk dan pengusaha untuk bertanggung jawab dan mematuhi tindakan pencegahan serta instruksi yang dikeluarkan oleh Kerajaan.

Seluruh warga Saudi juga diwajibkan mengunduh aplikasi Tawakkalna dan Tabaud, untuk memastikan terus diikutinya semua petunjuk kesehatan, arahan dan perkembangan tentang penyebaran virus.

Sementara itu, Sabtu (20/6) kemarin, tercatat 3.941 kasus baru yang menambah jumlah seluruh kasus di Arab Saudi menjadi 154.233 kasus.

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan mengumumkan 3.153 pemulihan baru, dengan jumlah kesembuhan total menjadi 98.917, sementara 46 kasus kematian baru juga telah dilaporkan, dan menambah angka kasus kematian menjadi 1.230.

Kementerian Kesehatan juga merilis pedoman bagi penduduk yang menggunakan taksi dan kendaraan publik, untuk menggunakan transaksi secara elektronik dan touchless (tanpa kontak fisik). Setiap penumpang juga diharapkan terus membawa sanitizer dan mengenakan masker setiap saat.

“Penumpang harus menyimpan sampah mereka dan membuangnya nanti, untuk menghindari menyentuh benda yang berpotensi prantara penyebaran virus,” ungkap Kementerian Kesehatan dalam pernyataannya.

Kementerian Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Sosial Saudi juga menyatakan bahwa semua angkatan kerja sektor pemerintah tidak boleh melebihi kapasitas 75 persen sepanjang hari kerja di tempat kerjanya.  Pekerja harus dibagi menjadi tiga shift mulai dari 7:30 pagi, 8:30 pagi dan 9:30 pagi.

Direktur departemen informasi dan komunikasi Direktorat Jenderal Penjara, Dr. Bandar Al-Khurami, mengkonfirmasi, pada Jumat kemarin, bahwa tidak ada tahanan penjara Saudi yang terinfeksi kasus COVID-19.

Bandar mengatakan bahwa Direktorat Jenderal Penjara telah memerintahkan seluruh warga tahanan untuk melaksanakan  langkah-langkah pencegahan virus, termasuk melakukan sterilisasi bangunan, dan pembatalan kunjungan keluarga untuk narapidana.

“Direktorat telah menyediakan komunikasi virtual antara narapidana dan keluarga, sebagai alternatif untuk menjaga keselamatan dan kesehatan narapidana dan karyawan Direktorat Jenderal Penjara,” ujar Bandar yang dikutip di Arab News, Ahad (21/6).

Sumber:

https://www.arabnews.com/node/1692821/saudi-arabiaberna

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement