Selasa 02 Jun 2020 15:59 WIB

Kemenag Tangsel Data 1.260 Calon Jamaah Batal Berangkat Haji

Jumlah jamaah yang terbesar adalah usia rentang 41 tahun hingga 50 tahun.

Kemenag Tangsel Data 1.260 Calon Jamaah Batal Berangkat Haji. Foto: Jamaah dengan jumlah terbatas melaksanakan shalat dengan menjaga jarak di Masjidil Haram, Makkah, Selasa (5/5). Selama pandemi Covid-19 kerajaan Arab Saudi menutup akses kedua masjid suci dari umum
Foto: Saudi Press Agency/Handout via Reuters
Kemenag Tangsel Data 1.260 Calon Jamaah Batal Berangkat Haji. Foto: Jamaah dengan jumlah terbatas melaksanakan shalat dengan menjaga jarak di Masjidil Haram, Makkah, Selasa (5/5). Selama pandemi Covid-19 kerajaan Arab Saudi menutup akses kedua masjid suci dari umum

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan menyebutkan jumlah calon haji yang batal berangkat pada tahun ini tercatat sebanyak 1.260 orang. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan H. Abdul Rozak menyebutkan dengan adanya keputusan tersebut diharapkan masyarakat dapat memahami meskipun sangat berat.

"Apalagi, kasus pandemi corona masih melanda Indonesia dan juga Arab Saudi. Pastinya, keputusan ini telah melalui banyak pertimbangan," kata Rozak dalam keterangan persnya, Selasa (2/6).

Selanjutnya, Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan akan menyampaikan Surat Keputusan Menteri Agama tersebut kepada agen travel dan diteruskan kepada jamaah semuanya. "Meski rasanya berat, namun ini adalah untuk kebaikan semua dan hasil pertimbangan yang mendalam," ujarnya.

Sementara itu berdasarkan data Kantor Kementrian Agama Kota Tangerang Selatan, jamaah yang berencana berangkat pada tahun ini terdapat lima orang berusia di atas 75 tahun. Untuk jumlah yang terbesar adalah usia rentang 41 tahun - 50 tahun, kemudian untuk perempuan sebanyak 702 orang dan laki-laki 558 orang.

Sebelumnya, Menteri Agama Fachrul Razi menyatakan jika pemerintah telah mengambil keputusan pada tahun ini tidak memberangkatkan jamaah haji 2020. Keputusan tersebut setelah adanya beberapa pertimbangan, di antaranya pemerintah Arab Saudi masih belum membuka akses bagi negara manapun terkait Covid-19.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement