Kamis 03 Oct 2019 20:53 WIB

ACT Fasilitasi 137 Warga Wamena Kembali ke Sumbar

ACT menilai kepulangan ke daerah asal menjadi kebutuhan para pengungsi.

Rep: zahrotul octaviani/ Red: Dwi Murdaningsih
Aksi Cepat Tanggap (ACT) memfasilitasi keinginan para pengungsi Wamena dengan memberangkatkan pengungsi ke Provinsi Sumatra Barat, Kamis (3/10).
Foto: act
Aksi Cepat Tanggap (ACT) memfasilitasi keinginan para pengungsi Wamena dengan memberangkatkan pengungsi ke Provinsi Sumatra Barat, Kamis (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) memfasilitasi keinginan para pengungsi Wamena dengan memberangkatkan pengungsi ke Provinsi Sumatra Barat, Kamis (3/10). Dewan Pembina ACT Ahyudin mengungkapkan rasa syukurnya atas keberangkatan para pengungsi hari pertama ini.

“Alhamdulillah, akhirnya kita menerbangkan pengungsi ke Sumatra Barat dengan pesawat yang kita charter," ujar Ahyudin.

Baca Juga

ACT ingin memberikan jalan keluar kepada para pengungsi yang setelah lebih dari 10 hari dalam keadaan yang tidak nyaman dan keadaan tertekan atau takut. Direktur Social Network Corporation (SNC)-ACT, Wahyu Novyan menambahkan ACT berikhtiar mengakomodasi kepulangan sejumlah pengungsi melihat tingginya permintaan pengungsi rantau untuk kembali ke daerah asal.

“Di sini kami melihat, kepulangan ke daerah asal menjadi kebutuhan para pengungsi. Hal itulah yang kami fasilitasi,” ucap Wahyu.

Wahyu menerangkan, ACT telah memberangkatkan 137 pengungsi Wamena ke Sumatra Barat. Pengungsi diberangkatan menggunakan pesawat komersil dari bandara Sentani di Jayapura, Papua, ke Padang Sumatra Barat. “Kami memprioritaskan pengungsi ibu dan balita, perempuan hamil, juga lansia untuk diberangkatkan terlebih dulu,” kata dia.

Menurut Wahyu, pemulangan pengungsi juga akan diikhtiarkan ACT ke sejumlah provinsi lainnya. Wahyu mengatakan, ACT sedang berupaya untuk mengakomodasikan pengungsi yang berasal dari provinsi-provinsi lain.

Di dalam perjalanan para pengungsi yang didampingi tim ACT, Ahyudin menyampaikan pesan perdamaian. “Mari kita pulang ke kampung asal dengan semangat persaudaraan, mencintai tanah air. Tidak ada boleh perasaan benci, dendam dan seterusnya. Itu bukan watak bangsa kita. Mari kita berdoa seluruh pengungsi yang ada dalam keadaan sehat dan kembali ceria. Mudah-mudahan dengan pulangnya ke kampung halaman, segala perasaan gundah dapat teratasi. Mari kita cintai Papua, kita cintai Indonesia,” ajaknya.

Hingga kini, program masterpiece ACT tidak hanya memfasilitasi kepulangan para pengungsi, tetapi juga pemenuhan kebutuhan pangan melalui ketersediaan Dapur Umum ACT, pendistribusian logistik, kebutuhan layanan medis hingga media & crisis center di berbagai wilayah.

ACT pun mengajak untuk ambil peran dalam gerakan solidaritas kemanusiaan bagi para korban. Panggilan kemanusiaan ini hadir melalui donasi para dermawan di BNI Syariah 6600003314.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement