Kamis 14 Feb 2019 14:00 WIB

Peradaban Modern Berutang Budi kepada Ibnu Tufail

Sejarah mencatat, Ibnu Tufail telah berjasa dalam beberapa bidang,

Ilmuwan Muslim (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Ilmuwan Muslim (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peradaban modern sangat berutang budi kepada Ibnu Tufail. Baik peradaban Islam maupun Barat telah merasakan sumbangan penting yang diberikan Ibnu Tufail. Sang dokter sekaligus filsuf kenamaan dari Spanyol Muslim itu te lah berkontribusi besar memajukan peradab an lewat karya-karya besarnya.

Sejarah mencatat, Ibnu Tufail telah berjasa dalam beberapa bidang, antara lain filsafat, sastra, kedokteran, dan psikologi. Inilah sumbangan penting Ibnu Tufail bagi kemajuan sains dan sastra.

Filsafat dan sastra Dalam bidang sastra dan filsafat, Ibnu Tufail sangat populer lewat novel filosofis bertajuk Hayy ibn Yaqdhan. Sedangkan, dalam bidang filsafat, ia begitu termasyhur lewat bukunya yang dikenal masyarakat Barat dengan judul Philosophus Autodidactus.

Baca: Mengenal Ibnu Tufail, Sang Dokter dari Andalusia

Dalam Hayy Ibn Yaqthan, Ibnu Tufail mencoba menghidupkan pendapat Mu’tazilah bahwa akal manusia begitu kuatnya sehingga ia dapat mengetahui masalahmasalah keagamaan seperti adanya Tuhan.

Ia juga memaparkan wajibnya manusia ber terima kasih kepada Tuhan; kebaikan serta kejahatan; dan kewajiban manusia berbuat baik dan menjauhi perbuatan jahat. Dalam hal-hal ini, wahyu datang untuk memperkuat akal. Dan, akal orang yang terpencil di suatu pulau, jauh dari masyarakat manusia, dapat mencapai kesempurnaan sehingga ia sanggup menerima pancaran ilmu dari Tuhan.

Sedangkan, Philosophus Autodidactus yang tercatat sebagai sebuah karya besar dalam bidang filsafat ditulis Ibnu Tufail sebagai respons terhadap ketidaklogisan filosofi Al-Ghazali yang bertajuk The Incoherence of the Philosophers.

Baca juga: Jejak Perjuangan Ibnu Tufail

Pada abad ke-13, Ibnu Al- Nafis kemudian menulis Al-Risalah al- Kamiliyyah fil Siera al-Nabawiyyah atau dikenal sebagai Theologus Autodidactus di Barat. Risalah itu merupakan respons terhadap Philosophus Autodidactus karyai Ibnu Tufail.

Kedokteran Dunia kedokteran Spanyol Islam dikenal sebagai pusat bedah kedokteran dan anestesi. Dari Spanyol Islam-lah, bidang kedokteran itu berkembang. Sebagai seorang dokter terkemuka di Andalusia, Ibnu Tufail juga tercatat sebagai ilmuwan pertama yang turut mendukung pembedahan dan autopsi mayat. Dukungannya itu dtuangkan dalam novelnya.

Psikologi Dalam studi psikologi, Ibnu Tufail menyumbangkan pemikirannya lewat argumen tabula rasa. Tabula rasa secara epsitemologi dipahami sebagai seorang manusia yang lahir tanpa isi mental bawaan. Dengan kata lain, manusia itu kosong. Seluruh sumber pengetahuan itu diperoleh sedikit demi sedikit melalui pengalaman dan persepsi alat indranya terhadap dunia di luar dirinya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement