Selasa 19 Feb 2019 17:00 WIB

Ilmuwan Pengarang Risalah Teknik Mesin

energi air dan angin menjadi bagian penting masyarakat Islam

Ilmuwan Muslim berhasil memberikan penemuan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan penerus saat ini.
Foto: Photobucket.com/ca
Ilmuwan Muslim berhasil memberikan penemuan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan penerus saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA  -- Fakta bahwa energi air dan angin menjadi bagian penting masyarakat Islam dapat ditemukan pada beberapa manuskrip (naskah) serta buku tentang alat-alat pintar dan mesin-mesin otomatis.

Salah satunya karya Banu Musa bersaudara dan al-Jazari. Banu Musa menuliskan hal tersebut pada abad ke-3 H/9 M, sedangkan al- Jazari pada abad ke-6 H/12 M. Keduanya membuktikan bahwa Islam telah menggenggam dan menguasai kedua energi penting tersebut.

Baca Juga

Banu Musa bersaudara

Banu Musa bersaudara atau sons of Musa muncul pada abad ke-9 M. Mereka merupakan sarjana Muslim Persia, Baghdad, yang mengabdikan diri di Bait al-Hikmah. Mereka adalah Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa ibnu Shakir (sebelum 803-873) yang mene kuni bidang astronomi, teknik, geometri, dan fisika. Lalu, Ahmad ibnu Musa ibnu Shakir (803-873), spesialis mekanik dan teknik.

Dan, al-Hasan ibnu Musa ibnu Shakir (810-873), spesialis pada bidang teknik dan geometri. Banu Musa merupakan anakanak dari Musa ibnu Shakir— seorang penyamun dan kemudian sebagai astrolog pada masa Khali fah al-Mamun. Ketika meninggal dunia, dia meninggalkan anak-anaknya yang masih muda itu kepada penjaga khalifah yang dipercayainya, yakni Ishaq bin Ibrahim al-Mus’abi, seorang mantan gubernur Baghdad.

Banu Musa bersaudara menemukan sejumlah automata (mesin automatik) dan peralatan meka nik. Mereka menjelaskan sekitar 100 alat dalam buku mereka yang bertajuk Ingenious Devices. Be be rapa temuan mereka, antara lain, katup dan klep steker, klep pengapung, pengontrol balik, flute oto matis, mesin yang dapat diprogram, trik perangkat mekanis, lam pu angin topan, pemangkasan lampu tunggal, lampu pipa air tunggal, masker, kerab, dan keran kulit kerang.

Taqi al-Din

Taqi al-Din Muhammad ibnu Ma’ruf al-Shami al-Asadi (1526- 1585) adalah seorang ilmuwan, as tronom, astrolog, ahli teknik, pe nemu, pembuat jam dinding dan jam tangan, serta ahli fisika dan matematika. Ilmuwan yang satu ini juga merupakan seorang ahli botani, ahli hewan, ahli obatobatan, hakim Islam, imam masjid, filsuf Muslim, teolog, dan guru madrasah.

Dia juga pernah mengarang lebih dari 90 buku dengan berbagai subjek yang mencakup astronomi, astrologi, jam, teknik, matematika, mekanik, dan optik folosofi. Namun, hanya 24 buku dari karya-karyanya yang masih bertahan. Dia dihormati pada era Kekhalifahan Turki Usmani. Khalifah kerajaan Islam yang paling disegani pada eranya itu didaulat sebagai ilmuwan terbaik dalam peradaban.

Salah satu bukunya, Al-Turuq al-samiyya fi al-alat al-ruhaniyya ( The Sublime Methods of Spiritual Machines) yang ditulis tahun 1551 M, menjelaskan kerja mesin uap air bersifat elementer dan turbin uap air, mendahului penemuan terkenal lainnya tentang mesin uap air karya Giovanni Branca pada 1629.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement