Jumat 07 May 2021 11:33 WIB

Peninggalan Sejarah Rute Karavan Kuno antara Taif dan Makkah

Jalur itu dibangun lebih dari 1.000 tahun yang lalu.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Peninggalan Sejarah Rute Karavan Kuno antara Taif dan Makkah. Jalan batu kuno yang menghubungan Taif dan Makkah di Arab Saudi. Pejalan kaki menggunakan jalur ini hingga 1960-an.
Foto: SPA
Peninggalan Sejarah Rute Karavan Kuno antara Taif dan Makkah. Jalan batu kuno yang menghubungan Taif dan Makkah di Arab Saudi. Pejalan kaki menggunakan jalur ini hingga 1960-an.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Jalan batu kuno yang dikenal sebagai "jalur karavan" menghubungkan Taif dan Makkah adalah warisan budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi. Jalur itu dibangun lebih dari 1.000 tahun yang lalu dan digunakan secara teratur oleh pejalan kaki hingga 1960-an.

Seorang peneliti, Hammad Al-Salimi, menyebut sebelum jalur itu dibangun, pergerakan antara Taif dan Makkah dibatasi oleh Gunung Al-Qarah. Karena itu, Hussein bin Salameh memerintahkan pembangunan dua jalur: satu untuk unta dan satu untuk pejalan kaki.

Baca Juga

Tujuannya memfasilitasi pertukaran dan perdagangan barang di Kerajaan. Jalan yang berliku memungkinkan masyarakat saat itu menyeberangi gunung dan menjadi prestasi teknik yang luar biasa, mengingat terbatasnya teknologi yang tersedia pada saat pembuatannya.

"Jalannya dilapisi dengan batu, yang membuatnya menyerupai tangga berkelok-kelok di antara puncak gunung di Al-Hada, Karr, di bawah Gunung Al-Qarah, Shaddad dan kemudian Wadi Noman,” kata Al-Salimi dikutip di Arab News, Jumat (7/5).

 

Ia menambahkan, jalan ketiga untuk mobil dibangun pada pertengahan 1960-an, pada masa pemerintahan Raja Faisal bin Abdul Aziz Al-Saud. Al-Salimi mengatakan dua jalur asli tersebut adalah monumen penting yang harus dijaga dan dipelihara, karena merupakan bagian dari sistem Gunung Al-Qarah dan melengkapi citra indah gunung itu.

Di sisi lain, sejarawan dan penulis, Saleh Al-Judi, menjelaskan sebelum mobil menjadi umum di Kerajaan, orang akan menggunakan rute ini untuk melakukan perjalanan antara dua kota. Perjalanan tersebut memakan waktu sekitar tiga hari.

"Lintasan ini melewati gunung sekitar enam kilometer. Di tengah jalur tersebut, terdapat situs terkenal bernama Al-Rukb," kata dia.

Dia juga mengatakan rute tersebut pernah disebutkan dalam sejarah dari abad kelima Hijriyah (1009-1106 M), yang mengatakan jalur itu memiliki ruang untuk pejalan kaki dan hewan. Al-Qathami menekankan pentingnya melestarikan jalan ini sebagai landmark bersejarah karena merupakan arteri penting yang menghubungkan Taif dan Makkah. 

https://www.arabnews.com/node/1854861/saudi-arabia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement