Senin 21 Sep 2020 14:05 WIB

Ummu Harun Wanita Zuhud Ahli Qiyamullail

Ummu Harun hanya memakan roti demi tidak memberatkannya dalam beribadah

Rep: Ali Yusuf/ Red: Esthi Maharani
Muslimah shalat Tahajud.    (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Muslimah shalat Tahajud. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ummu Harun adalah seorang ahli ibadah yang memiliki rasa takut terhadap Allah SWT. Sehari-harinya dia hanya memakan roti demi tidak memberatkannya dalam ibadah.

Suatu ketika dia berkata, "Tidak ada yang menyenangkan hatiku, kecuali masuknya waktu malam. Ketika siang sudah menjelang aku di rundung kemuraman." Dia menghabiskan waktu malamnya untuk beribadah.

Lalu, dia berkata. "Jika datang waktu sahur menjelang subuh, masuklah rasa takut ke dalam hatiku dan aku menjerit satu kali. Lalu aku mendengar sebuah ucapan "Ambillah itu!" Lalu dia jatuh pingsan.

Rambutnya tidak berminyak selama 20 tahun dan ketika rambutnya terbuka terlihatlah rambut yang paling bagus dibandingkan wanita-wanita lainnya.

Syekh Abu Malik Muhammad bin Hamid dalam bukunya 150 Perempuan Shalihah bahwa Ahmad bin Abu al-Hiwari berkata.

 "Ummu Harun keluar dari desanya ingin ke satu tempat. Lalu, anak-anak kecil berteriak menggodanya. Kemudian, Ummu Harun terjatuh membentur batu sampai berdarah hingga tampaklah darah dari balik cadarnya.

Ahmad bin Abu Al Hiwari berkata bahwa Abu Sulaiman berkata, barangsiapa ingin melihat orang yang suka kaget sebenarnya maka lihatlah Ummu Harun.

"Abu Sulaiman berkata aku belum pernah melihat orang seperti dia di Syam."

Di dalam kitab Al Musnad Abu Bakar al Quraisy berkata, "Telah sampai kepadaku dari Al-Qasim al-Jui berkata, Ummu Harun jatuh sakit lalu aku dan kawanku datang menjenguknya. Kami pun menjumpainya di lantai atas lalu kami menanyakan keadaannya. Aku berkata kepadanya.

"Apakah ahli ibadah lebih sibuk dengan rasa takut pada api neraka daripada merindukan surga."  lalu dia menjawab "Oh Aku terjatuh dari tangga dan pingsan."

Qasim berkata, "Setiap bulan sekali Ummu Harun datang ke Baitul Maqdis dengan berjalan kaki dari Damaskus. Lalu, dia memasuki Baitul Maqdis dan berkata.

"Wahai Qasim aku berjalan dengan Bisan, tiba-tiba seekor anjing berjalan kearahku dan menghadangku. Anjing itu sudah dekat denganku aku menatap dan berkata kepada anjing tersebut.

"Kemarilah anjing, jika ini adalah rezekimu maka makanlah! Ketika Anjing itu mendengar ucapan itu maka ia berpaling dan kembali."

Ahmad bin Abu Al-Hiwari berkata aku bertanya kepada Ummu Harun, "Apakah kamu menyukai kematian?" Dia menjawab ."Tidak" aku bertanya kembali mengapa? dia menjawab.

"Jika aku berbuat maksiat kepada anak aadam, tentu aku tidak akan suka bertemu dengan Allah. Bagaimana aku bisa suka bertemu dengan Allah sedangkan aku telah melakukan maksiat kepadanya"

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement