Selasa 27 Oct 2020 06:35 WIB

Sifat Shidiq Poros Utama Kenabian

Para nabi dan rasul wajib bersifat shidiq.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Sifat Shidiq Poros Utama Kenabian
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Sifat Shidiq Poros Utama Kenabian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para nabi dan rasul wajib bersifat shidiq. Sifat shidiq adalah poros utama kenabian dan menjadi pusat orbitnya.

Semua yang disampaikan para nabi dan rasul sepenuhnya merupakan sebuah kebenaran dan kejujuran yang murni serta tidak mungkin menyalahi hakikat kebenaran. Alquran menegaskan sifat shidiq ini dimiliki para nabi dan rasul.

Baca Juga

وَٱذْكُرْ فِى ٱلْكِتَٰبِ إِبْرَٰهِيمَ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا

Artinya: Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi. (Alquran surat Maryam ayat 41).

"Melalui ayat ini Allah seakan berkata kepada Rasulullah, wahai Muhammad, sampaikanlah kepada umatmu bahwa di Lauh al Mahfuzh Ibraim a.s. telah tertulis sebagai seorang nabi yang memiliki sifat shidiq yang sempurna baik di dalam ucapan maupun perbuatan," jelas cendikiawan Muslim Turki, Muhammad Fethullah Gulen dalam bukunya yang berjudul Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia. 

Fethullah Gulen dalam bukunya juga mengutip sejumlah ayat lainnya dalam Alquran yang dengan jelas menyebutkan para nabi dan rasul itu bersifat shidiq.

وَٱذْكُرْ فِى ٱلْكِتَٰبِ إِسْمَٰعِيلَ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ صَادِقَ ٱلْوَعْدِ وَكَانَ رَسُولًا نَّبِيًّا

Artinya: Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Alquran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. (Alquran surat Maryam ayat 54).

وَٱذْكُرْ فِى ٱلْكِتَٰبِ إِدْرِيسَ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا

Artinya: Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Alquran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. (Alquran surat Maryam ayat 56).

يُوسُفُ أَيُّهَا ٱلصِّدِّيقُ أَفْتِنَا فِى سَبْعِ بَقَرَٰتٍ سِمَانٍ يَأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَسَبْعِ سُنۢبُلَٰتٍ خُضْرٍ وَأُخَرَ يَابِسَٰتٍ لَّعَلِّىٓ أَرْجِعُ إِلَى ٱلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَعْلَمُونَ

Artinya: (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): "Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya". (Alquran surat Yusuf 46).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement