Rabu 13 Oct 2021 14:23 WIB

Jokowi: Rakyat Afghanistan Dambakan Perdamaian

Presiden Joko Widodo mendorong Afghanistan membentuk pemerintahan yang inklusif.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo
Foto: Antara/Hafidz Mubarak
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pertemuan para pemimpin dunia yang tergabung dalam kelompok negara G20 secara virtual, Selasa (12/10). Jokowi menekankan bahwa masyarakat internasional harus mengawal masa transisi kekuasaan Afghanistan untuk menuju negara yang stabil, damai, dan sejahtera.

"Sudah sangat lama rakyat Afghanistan mendambakan perdamaian dan hidup normal," kata Jokowi dalam pidatonya seperti dikutip web resmi Kementerian Luar Negeri RI. KTT Luar Biasa G20 ini membahas soal Afghanistan pasca-Taliban berkuasa dan kekhawatiran munculnya bencana kemanusiaan. 
 
Jokowi menekankan pentingnya upaya komunitas internasional, dengan G20 pada garda terdepannya untuk melakukan tiga hal utama. Pertama, menjaga stabilitas dan keamanan termasuk dengan membentuk pemerintah Afghanistan yang inklusif. "Hak semua kelompok, khususnya perempuan, untuk berkontribusi harus diberikan," ujar Presiden Jokowi.
 
Kedua, kata dia, komunitas internasional juga harus membantu mengakhiri krisis kemanusiaan di Afghanistan, termasuk mendukung upaya PBB menggalang bantuan kemanusiaan buat masyarakat Afghanistan.

Baca Juga

Ketiga, memulihkan aktivitas ekonomi dan pembangunan. Presiden RI menegaskan bahwa, G20 memiliki peran yang penting dalam menyikapi krisis yang terjadi di Afghanistan.

Oleh karenanya, sebagai negara yang secara konsisten mendukung proses perdamaian di Afghanistan, Indonesia mengharapkan agar G20 dapat menciptakan stabilitas di Afghanistan, mengatasi krisis kemanusiaan dan mendukung pemulihan serta pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di Afghanistan. KTT Luar Biasa G20 tentang Afghanistan ini merupakan inisiatif dari Italia sebagai ketua G20 2021.

Partisipasi Presiden RI pada KTT tersebut berangkat dari kepedulian Indonesia yang mendalam untuk mewujudkan stabilitas dan perdamaian serta mendukung kesejahteraan bagi rakyat Afghanistan. KTT dihadiri oleh para pemimpin dunia termasuk PM Italia Mario Draghi dan Presiden AS Joe Biden, serta Sekjen PBB Antonio Guterres.

Indonesia secara konsisten telah mendukung Afghanistan melalui berbagai program peningkatan kapasitas, pelatihan teknis ataupun beasiswa. Sejak 2006 hingga 2019, bantuan capacity building Indonesia di berbagai bidang telah mencapai setidaknya 555 pejabat Pemerintah dan warga Afghanistan.

 
Terakhir, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di sidang PBB virtual pada 13 September 2021 lalu telah menyatakan komitmen Indonesia untuk menyalurkan bantuan senilai 3 juta dolar AS bagi Afghanistan, termasuk untuk bantuan darurat kemanusiaan dan pembangunan masa depan.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement