Senin 12 Apr 2021 07:00 WIB

Fasilitas Nuklir Penting Iran Alami Masalah

Pada Juli tahun lalu, kebakaran terjadi di fasilitas nuklir Natanz.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Sebuah bangunan rusak akibat kebakaran, di fasilitas pengayaan uranium Natanz sekitar 200 mil (322 kilometer) selatan ibukota Teheran, Iran, dalam foto yang dirilis pada 2 Juli 2020 oleh Organisasi Energi Atom Iran.
Foto: timesofsiarel
Sebuah bangunan rusak akibat kebakaran, di fasilitas pengayaan uranium Natanz sekitar 200 mil (322 kilometer) selatan ibukota Teheran, Iran, dalam foto yang dirilis pada 2 Juli 2020 oleh Organisasi Energi Atom Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Terjadi masalah dengan jaringan distribusi listrik di situs fasilitas nuklir Natanz sehingga menyebabkan insiden pada Ahad (11/4). Kepala nuklir, Ali Akbar Salehi, mengungkapkan peristiwa itu akibat terorisme.

"Sambil mengutuk tindakan tercela ini, Iran menekankan perlunya komunitas internasional dan Badan Tenaga Atom Internasional untuk menangani terorisme nuklir ini dan berhak untuk mengambil tindakan terhadap para pelakunya," kata Salehi tidak menjelaskan lebih lanjut.

Baca Juga

Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) mengatakan, Behrouz Kamalvandi  mengatakan, mengatakan bahwa masalah dengan jaringan distribusi listrik di situs Natanz telah menyebabkan insiden. Namun, kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa atau kontaminasi.

Media Iran kemudian melaporkan bahwa Kamalvandi mengalami kecelakaan saat mengunjungi situs Natanz. Dia dikabarkan menderita patah kepala dan kaki. Laporan itu tidak merinci penyebab kecelakaan itu.

Radio publik Israel Kan mengutip sumber-sumber intelijen yang kewarganegaraannya tidak diungkapkan, mengatakan bahwa agen mata-mata Israel, Mossad, telah melakukan serangan dunia maya di situs tersebut. Israel sejak lama telah menuduh Iran berusaha membangun senjata nuklir yang dapat digunakan untuk melawannya.

Pada sebuah upacara pada Ahad dengan kepala militer dan intelijen Israel yang menandai peringatan 73 tahun berdirinya Israel minggu depan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak merujuk langsung ke Natanz. "Perang melawan nuklirisasi Iran ... adalah tugas yang sangat besar," ujarnya.

Fasilitas yang terletak di gurun di provinsi tengah Isfahan itu adalah inti dari program pengayaan uranium Iran dan dipantau oleh inspektur Badan Energi Atom Internasional yang merupakan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kan mengutip sumber intelijen, mengatakan kerusakan di Natanz lebih luas daripada yang dilaporkan di Iran.

Pada Juli tahun lalu, kebakaran terjadi di fasilitas nuklir yang sama. Menurut Iran, peristiwa itu merupakan upaya untuk menyabotase program nuklir negara itu. Pada 2010, virus komputer Stuxnet yang diyakini secara luas dikembangkan oleh Amerika Serikat dan Israel, ditemukan setelah digunakan untuk menyerang Natanz.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement