Selasa 02 Mar 2021 06:05 WIB

China akan Kirim Vaksin Covid-19 untuk Afghanistan

Afghanistan telah memulai vaksinasi Covid-19 dengan memprioritaskan petugas kesehatan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Seorang dokter menerima vaksin virus Corona Sinopharm. China akan mengirimkan 400 ribu dosis vaksin Covid-19 ke Afghanistan.
Foto: AP / Fareed Khan
Seorang dokter menerima vaksin virus Corona Sinopharm. China akan mengirimkan 400 ribu dosis vaksin Covid-19 ke Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China akan mengirimkan 400 ribu dosis vaksin Covid-19 ke Afghanistan. Pekan lalu, Afghanistan telah memulai kampanye vaksinasi Covid-19 dengan memprioritaskan petugas kesehatan di 34 provinsi. 

"Duta Besar China untuk Kabul mengatakan dalam sebuah pertemuan dengan pejabat kesehatan bahwa negaranya akan memberi Afghanistan 400.000 dosis vaksin Covid-19," ujar Kepala Program Imunisasi Kementerian Kesehatan Ghulam Dastagir Nazari. 

Nazari mengatakan, vaksin Sinopharm yang diproduksi oleh China telah mendapatkan persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sehingga aman untuk diberikan kepada masyarakat yang memenuhi kriteria. Namu Nazari belum mengetahui kapan China akan mengirimkan vaksin tersebut.

Sejauh ini, lebih dari 12.000 petugas kesehatan telah menerima vaksin di 34 provinsi Afghanistan. Selain itu, vaksinasi untuk anggota pasukan keamanan juga telah dimulai. Afghanistan telah menerima 500.000 dosis vaksin Oxford-AstraZeneca dari India. 

Pejabat kesehatan Afghanistan mengatakan program COVAX internasional akan menyediakan vaksin yag mencakup 20 persen dari populasi negara itu yang berjumlah 38 juta. Program COVAX bertujuan untuk meningkatkan akses ke vaksin Covid-19 ke negara berkembang. 

Baca juga : Laporan: Hadapi Pendemo, Junta Myanmar Pakai Drone Israel

Afghanistan telah mencatat 55.733 infeksi dan 2.444 kematian akibat Covid-19. Tetapi para ahli mengatakan, pelaporan jumlah kasus masih kurang secara signifikan karena pengujian yang rendah dan akses terbatas ke fasilitas medis di negara yang dilanda perang itu. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement