Rabu 25 May 2022 00:55 WIB

Menara Al-Jalaa di Gaza akan Diubah Menjadi Menara Shireen Abu Akleh

Ketua Komite Qatar untuk Rekonstruksi Jalur Gaza biayai rekonstruksi Menara Al-Jalaa.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Shireen Abu Akleh
Foto: Tim infografis Republika
Shireen Abu Akleh

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Ketua Komite Qatar untuk Rekonstruksi Jalur Gaza, Mohammed Al-Emadi, telah berjanji untuk membiayai rekonstruksi Menara Al-Jalaa. Menara tersebut digunakan sejumlah perusahaan media besar, dan dibom oleh Israel setahun yang lalu.

"Al-Emadi saat ini mengunjungi Jalur Gaza. Dia menanggapi permintaan yang dibuat oleh pejabat di Gaza untuk membangun kembali menara yang menampung kantor Aljazirah dan kantor berita media lainnya, seperti Associated Press," ujar seorang sumber, dilansir Middle East Monitor, Selasa (24/5/2022).

Baca Juga

Sumber tersebut mencatat bahwa, pejabat Gaza dan Al-Emadi telah sepakat mengganti nama Menara Al-Jalaa menjadi Menara Shireen Abu Akleh. Abu Akleh adalah seorang jurnalis veteran Aljazirah yang tewas ditembak oleh pasukan Israel pada 12 Mei. Dia ditembak di bagian kepala ketika sedang meliput serangan militer Israel di kamp pengungsi di Kota Jenin, Tepi Barat. Abu Akleh mengenakan rompi antipeluru dengan tulisan "Press" ketika ditembak.

Al-Emadi diperkirakan akan mengumumkan rincian rekonstruksi menara, yang terletak di lingkungan Al-Rimal di pusat Kota Gaza, dalam waktu dekat. Al-Emadi harus menyelesaikan prosedur yang diperlukan dan melakukan kontak dengan otoritas terkait.

Rekonstruksi menara tersebut dipandang sebagai terobosan besar dalam proses pembangunan kembali blok-blok menara yang hancur akibat serangan militer Israel. Al-Jalaa akan menjadi menara pertama yang dibangun kembali sejak akhir perang.

Israel sejauh ini memveto rekonstruksi 25 menara yang hancur pada Mei 2021, empat di antaranya memiliki lebih dari 13 lantai yaitu Al-Jalaa, Al-Jawhara, Al-Shorouk dan Hanadi. Sejauh ini pihak-pihak yang telah berjanji untuk berkontribusi dalam rekonstruksi Gaza, menolak untuk mentransfer keuangan yang diperlukan karena keberatan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement