Selasa 11 May 2021 14:25 WIB

Israel Siapkan Target Serangan di Jalur Gaza

Militer Israel memperbarui bank target serangan di Jalur Gaza

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Tentara Israel.
Foto: Anadolu Agency
Tentara Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Tentara Israel mengatakan, bahwa pihaknya telah memerintahkan Angkatan Udara untuk menyiapkan bank target terbaru untuk serangan di Jalur Gaza, Selasa (11/5) waktu setempat. Bank target adalah catatan untuk wilayah mana saja yang hendak dijadikan target serangan oleh Israel.

Situs berita Walla yang dikutip laman Middle East Monitor mengatakan, kepala Direktorat Operasi, Mayjen Aharon Haliva mengeluarkan instruksi pada Sabtu malam kepada Angkatan Udara untuk memperbarui bank target di Jalur Gaza. Mereka juga dikatakan bersiap untuk "kemerosotan keamanan".

Baca Juga

Menurut situs tersebut, tentara Israel juga telah meningkatkan jumlah drone pengintai dan mengintensifkan penempatan militer di dekat pagar Gaza termasuk penembak jitu dan pejuang skala kecil. Pada Sabtu pekan lalu, Menteri Pertahanan Benny Gantz menyetujui rencana untuk meningkatkan tingkat kesiapan tentara.

Itu terjadi selama konsultasi keamanan dengan Kepala Staf, Aviv Kochavi, perwira militer senior, dan perwakilan polisi dan dinas keamanan Shin Bet. Rencana itu dilakukan sebagai akibat dari serangan brutal oleh pasukan Israel terhadap pengunjuk rasa dan jamaah Palestina yang tidak bersenjata di Yerusalem Timur yang diduduki dan Masjid Al-Aqsa.

Koresponden tentara Israel Channel 13, Alon Ben David mengatakan, Kochavi telah memerintahkan pasukannya untuk mempersiapkan pertempuran besar dengan Jalur Gaza. Tentara Israel pada Senin (10/5) mengatakan tujuh roket diluncurkan dari Gaza menuju Yerusalem. Militer Israel tidak merinci di mana tepatnya roket itu mendarat.

Serangan Israel terjadi setelah kelompok Palestina meluncurkan sekitar 100 roket, termasuk tujuh di Yerusalem. Sementara, sisanya menargetkan Ashkelon, Sderot, dan permukiman di dekat Jalur Gaza.

Serangan roket itu terjadi sebagai tanggapan atas serangan Israel yang berkelanjutan di Masjid al-Aqsa, dan penggusuran keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 65 orang terluka dalam serangan udara itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement