Jumat 18 Sep 2020 13:25 WIB

AS Dukung Pembelot Palestina untuk Gulingkan Abbas

Utusan AS untuk Israel menyebut rencana mencaplok wilayak Palestina akan dilanjutkan

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Presiden Palestina Mahmoud Abbas
Foto: AP Photo/Richard Drew
Presiden Palestina Mahmoud Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Utusan Amerika Serikat (AS) untuk Israel David Friedman mengatakan bahwa pihak AS akan mendukung pembangkang Palestina yang diasingkan Mohammad Dahlan untuk menggulingkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Dahlan juga dikenal atas kerja samanya dengan Gulenist Terror Group (FETO) dan sikap anti-Turki.

"Kami sedang memikirkannya, namun kami tidak punya keinginan untuk merekayasa kepemimpinan Palestina," ujar Friedman dalam wawancara yang diterbitkan oleh surat kabar Israel Hayom, dikutip laman Daily Sabah, Jumat (18/9).

Baca Juga

Laporan tersebut mengatakan, bahwa terdapat elemen dalam pemerintahan AS yang mendukung Dahlan untuk menggulingkan Abbas sebagai presiden Palestina. Duta Besar AS juga mengisyaratkan Israel bergerak maju dengan rencananya untuk secara ilegal mencaplok lebih banyak wilayah Palestina.

"Saya pikir itu akan terjadi," kata Friedman. Dia juga menyerang Otoritas Palestina yang dipimpin Abbas karena memegang teguh keluhan yang sangat lama dan tidak relevan.

Dahlan adalah sosok kontroversial yang didukung oleh Uni Emirat Arab (UEA) dan Mesir, yang kecewa dengan peran aktif Turki di kawasan tersebut. Dia tidak pernah melewatkan kesempatan untuk mengkritik Turki dan Presiden Recep Tayyip Erdoğan.

Dahlan menerima kewarganegaraan Serbia pada 2013 setelah berjanji untuk membawa Beograd investasi senilai jutaan dolar. Menurut laporan, Dahlan juga terlibat dalam upaya kudeta 15 Juli 2016, yang diatur oleh anggota FETO.

Pernyataan Mesir setelah kudeta yang memastikan anggota FETO bahwa mereka dapat berlindung di Mesir menimbulkan pertanyaan apakah Dahlan dan rezim otokratis Mesir bekerja sama melawan Turki. Selain itu, saluran TV-nya Gad al-Arabi, yang beroperasi di Mesir, telah menghiasi papan reklame Mesir dengan poster Erdogan, yang menggambarkan dirinya sebagai seorang sultan. Setelah upaya kudeta 15 Juli, pemimpin FETO Fethullah Gulen memberikan wawancara di saluran tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement