Kamis 16 Jul 2020 01:10 WIB

Media Sebut Tentara Israel Lukai Tahanan di Penjara Ofer

Penjara Ofer dibangun di atas tanah Palestina, sebelah barat Kota Ramallah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Andi Nur Aminah
Salah seorang tahanan Palestina di penjara Israel (ilustrasi).
Foto: Presstv.ir/ca
Salah seorang tahanan Palestina di penjara Israel (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Tentara Israel disebut melukai banyak tahanan politik Palestina yang berada di penjara Ofer, Selasa (14/7) malam. Penjara ini dibangun di atas tanah Palestina, sebelah barat Kota Ramallah, Tepi Barat Palestina.

Masyarakat Penjara Palestina (PPS) melaporkan lusinan tentara menyerbu kamar tahanan. Mereka juga menutup beberapa bagian di penjara, sembari beberapa anggota memfokuskan serangan di ruangan 21 dan 22.

Baca Juga

Dilansir di International Middle East Media Center, PPS juga menyebut, tentara menyebabkan banyak tahanan menderita efek inhalasi gas air mata. Selain itu mereka menunjukkan kekerasan terhadap tahanan di sel isolasi.

Serangan itu terjadi hanya satu hari setelah tentara, termasuk unit K9, menyerbu kamar tahanan di ruang 16 penjara. Penyerbuan ini diselingi penyerangan dan penggeledahan terhadap tahanan.

Prajurit ini juga memindahkan satu tahanan, yang diidentifikasi sebagai Rami Fasayel, ke fasilitas penahanan lain. Para tahanan lantas menuntut tentara untuk mengembalikan tahanan politik dari kurungan isolasi ke kamar mereka. Namun, tuntutan mereka disambut dengan penolakan dan kekerasan oleh tentara.

PPS menyebut tentara Israel semakin hari semakin meningkatkan pelanggaran terhadap para tahanan. Hak-hak dasar tahanan terus-menerus ditekan.

Kekerasan yang diterima tahanan semakin menambah prihatin kondisi mereka di penjara-penjara Israel, di luar ancaman Covid-19. Seorang tahanan, diidentifikasi sebagai Kamal Abu Wa'ar, beberapa waktu lalu dinyatakan positif virus Covid-19.

Layanan Penjara Israel baru-baru ini mengumumkan banyak tentara dan perwira terinfeksi virus tersebut. Belasan orang telah ditempatkan di ruang karantina.

PPS meminta komunitas Internasional untuk campur tangan dan mengamankan pembebasan semua anak yang dipenjara, wanita, orang tua, dan mereka yang sakit. Termasuk pasien kanker serta semua tahanan yang memiliki kondisi kesehatan serius lainnya.

Lebih dari 1.000 warga Palestina, termasuk anak-anak, ditempatkan di penjara Ofer. Pada 30 Juni 2020, Perkumpulan Tahanan Palestina melaporkan jumlah tahanan Palestina yang saat ini ditahan oleh Israel adalah 4.700, termasuk 41 wanita dan 160 anak-anak.

Jumlah ini termasuk sekitar 365 warga Palestina yang ditahan berdasarkan perintah Penahanan Administratif yang sewenang-wenang tanpa dakwaan atau pengadilan.

Sejak awal tahun ini hingga 30 Juni, tentara Israel menculik 2020 warga Palestina, termasuk 304 anak-anak dan 70 wanita. Sementara itu, pengadilan militer Israel mengeluarkan 656 perintah penahanan administratif.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement