Sabtu 16 Oct 2021 17:48 WIB

PM Inggris Kunjungi Lokasi Pembunuhan Anggota Parlemen

Investigasi awal menunjukkan insiden itu kemungkinan dimotivasi oleh aksi ekstremisme

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengunjungi gereja di mana anggota parlemen David Amess tewas ditikam sehari sebelumnya dalam insiden yang disebut polisi sebagai serangan teroris.
Foto: AP Photo/Alberto Pezzali
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengunjungi gereja di mana anggota parlemen David Amess tewas ditikam sehari sebelumnya dalam insiden yang disebut polisi sebagai serangan teroris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengunjungi gereja di mana anggota parlemen David Amess tewas ditikam sehari sebelumnya dalam insiden yang disebut polisi sebagai serangan teroris. Amess (69), yang berasal dari Partai Konservatif seperti Johnson, ditikam berkali-kali dalam sebuah serangan yang terjadi pada Jumat (15/10) siang di Leigh-on-Sea, bagian timur London, dalam pertemuan dengan para konstituennya.

Johnson, menteri dalam negeri Priti Patel, dan pemimpin oposisi Partai Buruh Keir Starmer turut hadir di gereja itu dan meletakkan karangan bunga sebagai penghormatan terhadap Amess di lokasi kejadian. Johnson dan Starmer berdiri bersebelahan dan mengheningkan cipta sejenak sebelum beranjak meninggalkan tempat itu.

Pada Jumat, Johnson mengatakan bahwa Inggris telah kehilangan seorang pelayan publik yang cemerlang dan seorang kolega serta teman yang dicintai. Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu pagi, polisi mengatakan bahwa investigasi awal menunjukkan insiden itu kemungkinan dimotivasi oleh aksi ekstremisme.

Polisi menangkap seorang pria Inggris berusia 25 tahun di tempat kejadian atas kecurigaan melakukan pembunuhan. Mereka meyakini pria tersebut bertindak seorang diri. Ames merupakan anggota parlemen kedua dalam kurun waktu sekitar lima tahun yang dibunuh saat bertemu dengan konstituennya.

Sebelumnya anggota parlemen Jo Cox tewas ditembak dan ditusuk pada Juni 2016 lalu, beberapa hari sebelum Inggris menggelar pemilihan untuk keluar dari Uni Eropa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement