Selasa 15 Jun 2021 14:06 WIB

WHO: Varian Baru Virus Corona Menyebar Secara Global

WHO menyebut penyebaran varian corona lebih cepat dari distribusi vaksin

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Nama baru varian covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengatakan varian baru virus corona telah menyebar secara global. Sehingga peningkatan kasus Covid-19 semakin naik setiap harinya.
Foto: republika
Nama baru varian covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengatakan varian baru virus corona telah menyebar secara global. Sehingga peningkatan kasus Covid-19 semakin naik setiap harinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengatakan varian baru virus corona telah menyebar secara global. Sehingga peningkatan kasus Covid-19 semakin naik setiap harinya.

"Banyak negara sebenarnya melihat peningkatan infeksi dan kematian akibat Covid-19. Salah satunya peningkatan kasus dan kematian ada di Afrika. Yang lebih mengkhawatirkan lagi kepada daerah yang wilayahnya dengan akses paling sedikit ke vaksin, diagnostik dan oksigen," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dikutip dari usnews.com, Selasa (15/6).

Kemudian, ia melanjutkan bukti yang tersedia menunjukkan varian baru telah secara substansial meningkatkan penularan secara global. Itu berarti risiko meningkat bagi orang-orang yang tidak dilindungi, yang merupakan sebagian besar populasi dunia. Data awal menunjukkan vaksin virus corona bekerja melawan varian tetapi distribusi global vaksin sejauh ini tidak bersemangat.

"Saat ini, virus bergerak lebih cepat daripada distribusi vaksin secara global. Disarankan 70 persen populasi dunia divaksinasi terhadap virus corona pada saat G-7 bertemu lagi di Jerman tahun depan. Prestasi itu akan membutuhkan 11 miliar dosis vaksin," kata dia.

Ia menambahkan lebih dari 10 ribu orang meninggal setiap hari. Dengan penyebaran varian yang sangat mudah menular, beberapa daerah dengan tingkat vaksinasi rendah perlu terus menggunakan langkah-langkah mitigasi lainnya.

"Tetapi munculnya varian yang lebih menular berarti kesehatan masyarakat dan tindakan sosial mungkin perlu lebih ketat dan diterapkan lebih lama, di daerah dimana tingkat vaksinasi tetap rendah," kata Tedros.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement