Senin 25 Jan 2021 00:30 WIB

UEA Perlambat Peluncuran Vaksin Pfizer Covid-19

UEA telah memvaksinasi lebih dari dua juta orang.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Fakhruddin
 UEA Perlambat Peluncuran Vaksin Pfizer Covid-19. Seorang petugas kesehatan memeriksa botol vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 saat dicairkan di laboratorium di rumah sakit UZ Leuven di Leuven, Belgia, Minggu, 27 Desember 2020.
Foto: AP/Frederic Sierakowski/Pool Isopix
UEA Perlambat Peluncuran Vaksin Pfizer Covid-19. Seorang petugas kesehatan memeriksa botol vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 saat dicairkan di laboratorium di rumah sakit UZ Leuven di Leuven, Belgia, Minggu, 27 Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID,DUBAI -- Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan pihaknya memperlambat peluncuran vaksin Pfizer-BioNTech untuk melawan Covid-19. Karena terjadi penundaan sementara dalam pengiriman vaksin tersebut secara global.

UEA memulai inokulasi atau vaksinasi massal pada Desember 2020 setelah persetujuan vaksin oleh perusahaan China Sinopharm dan pembuat obat AS Pfizer bersama mitranya dari Jerman BioNTech.

Menurut pejabat kesehatan, UEA telah memvaksinasi lebih dari dua juta orang dari sekitar 10 juta populasi UEA. Vaksinasi ini menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. Dilansir dari laman Arab News, Ahad (24/1). 

Otoritas Kesehatan UEA mengatakan akan mengurangi vaksinasi setelah Pfizer mengumumkan penundaan pengiriman pada pertengahan Januari. Penundaan pengiriman vaksin diperkirakan hingga satu bulan, karena ada suatu hal dalam pekerjaannya di pabrik utamanya di Belgia.

"DHA (Dubai Health Authority) sedang mengerjakan penjadwalan ulang dosis pertama vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech," katanya di Twitter.

"Produsen telah mengumumkan perluasan kapasitas produksi vaksin. Sehingga untuk sementara mempengaruhi beberapa negara secara global," kata DHA.

Ia menambahkan, bagaimanapun semua yang dijadwalkan untuk mengambil dosis kedua vaksin tersebut harus tetap muncul sesuai janji mereka.

Sementara objek wisata menerapkan pembatasan ketat untuk mengendalikan pandemi Covid-19. Dubai dibuka kembali untuk pengunjung pada Juli 2020, meski ada lonjakan tajam dalam kasus Covid-19. Tetapi Dubai menghentikan hiburannya pekan lalu dan menangguhkan operasi non-esensial di rumah sakit setelah lonjakan kasus Covid-19 sejak tahun baru.

Selama akhir pekan, mereka mengeluarkan pedoman kesehatan yang lebih ketat, memangkas jumlah orang yang diizinkan pada pertemuan sosial dari 200 menjadi 10. Mereka juga meminta restoran dan kafe untuk meningkatkan jarak antarmeja dari dua meter menjadi tiga meter.

Masker dan jarak sosial telah diberlakukan, namun restoran, hotel, dan mal besar tetap buka di Dubai, ekonomi mereka sangat bergantung pada pariwisata. 

Pada Sabtu (23/1), UEA mencatat 3.566 Covid-19, kasus harian ini menjadi yang tertinggi selama 12 hari berturut-turut. Sejauh ini tercatat lebih dari 274 ribu orang terinfeksi Covid-19 termasuk 783 orang meninggal akibat Covid-19.

 

Sumber: https://www.arabnews.com/node/1797541/middle-east

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement