Kamis 26 Nov 2020 01:40 WIB

Covid-19 Renggut Nyawa Anak 10 Tahun di Inggris

Tak diketahui sumber penularan Covid-19 pada anak berusia 10 tahun tersebut.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Fehzan Jamil menjadi salah satu warga Inggris termuda yang meninggal setelah terkena Covid-19.
Foto: Press Association
Fehzan Jamil menjadi salah satu warga Inggris termuda yang meninggal setelah terkena Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BRADFORD -- Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun meninggal dan menjadi korban Covid-19 termuda di Inggris. Sebelumnya, Fehzan Jamil yang memiliki masalah kesehatan berpulang setelah terkena Covid-19.

Keluarga Fehzan berasal dari Bradford, West Yorkshire menggambarkanya sebagai pejuang yang sangat pemberani. Sang ayah, Mohammed, sangat patah hati dengan apa yang terjadi.

Baca Juga

“Kami dulu berempat, sekarang tersisa tiga. Sakitnya tak terlukiskan,” kata Mohammed kepada Channel 4 News, dilansir The Sun, Rabu (25/11).

“Saya tidak bisa menggambarkan kehilangan anak kami. Semuanya terasa kosong sekarang,” kata sang ibu, Tayyaba.

Wawancara mereka dilakukan ketika pemerintah pada Rabu (25/11) mengatakan, 608 orang telah meninggal dalam 28 hari setelah dinyatakan positif Covid-19. Ini adalah angka tertinggi sejak 12 Mei, ketika 614 kematian dilaporkan dan membuat total kematian di Inggris menjadi 55.838.

Selama pandemi, keluarga Fehzan sudah mencoba melindunginya. Sebab, mereka mengetahui masalah kesehatan dapat membuat Fehzan rentan terhadap Covid-19. Dia lebih sering di rumah. Semua orang yang masuk ke rumah juga diharuskan memakai masker.

"Kami mencoba yang terbaik untuk membuatnya tetap aman, tetapi entah bagaimana Covid-19 berhasil menangkapnya," kata Mohammed.

Fehzan pernah dirawat di Bradford Royal Infirmary selama beberapa tahun. Menurut keluarganya, perawatan yang diterima Fehzan sangatlah baik.

Tayyaba menyebut semua staf sangat baik. Mereka telah mengenal Fehzan selama bertahun-tahun sekarang dan selalu menjaganya.

“Mereka membiarkan kami berada di sampingnya ketika dia meninggal. Itu sangat berarti,” ujar dia.

Ketika Fehzan masuk rumah sakit, keluarganya yang biasa melakukan perjalanan sebelumnya, tidak terlalu khawatir. "Tapi, kali ini ternyata berbeda, dia tidak pernah pulang. Covid-19 mengambilnya dari kami,” kata Mohammed.

Fehzan diyakini menjadi salah satu korban termuda pandemi Covid-19 di Inggris. Korban muda lainnya termasuk bayi berusia 13 hari, diperkirakan tidak memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya. Bayi tersebut dilaporkan meninggal dengan Covid-19 oleh NHS Inggris pada bulan Juni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement