Selasa 27 Oct 2020 12:16 WIB

Sebut tak Semua yang Haid Itu Perempuan, Tampax Diboikot

Jenama tampon Tampax dianggap menghapus makna perempuan lewat cicitan soal haid.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Merek tampon Tampax dihujat warganet akibat cicitannya yang mendukung transgender.
Foto: Twitter
Merek tampon Tampax dihujat warganet akibat cicitannya yang mendukung transgender.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perempuan di Inggris menyerukan boikot terhadap salah satu merek tampon, Tampax. Ajakan boikot jenama sumbat dari kasa yang digunakan untuk perempuan saat menstruasi itu muncul menyusul sebuah cicitan Tampax di Twitter yang menuliskan, "Fakta: Tidak semua perempuan mengalami haid".

Merek tampon itu memicu reaksi keras setelah cicitan yang mendukung transgender juga bisa mengalami menstruasi. “Juga fakta: Tidak semua orang yang mengalami menstruasi adalah perempuan. Mari rayakan keragaman seluruh orang yang haid!” demikian cicitan mereka pada 16 September.

Baca Juga

Cicitan itu ditambah tagar #myhtbusting #periodtruths #transisbeautiful. Dikutip dari The Sun, beberapa orang yang mengkritisi kalimat tersebut menyebut, Tampax telah "menghapus" makna perempuan melalui cicitan seperti itu.

Ada juga yang memuji perusahaan itu. Tampax dianggapnya telah menunjukan inklusivitas dan dukungan terhadap transgender.

Sementara itu, seorang pelanggan Tampax menulis, “Iklan ini misoginis dan menganjurkan penghapusan makna wanita. Jadi selamat tinggal selamanya!”

"Kalian telah kehilangan klien seumur hidup karena kalian membela teori queer yang tidak ilmiah dan berbahaya," tulis pelanggan lainnya.

Yang lain berkomentar: "Dan itu adalah salah satu merek yang tidak akan saya beli lagi. Hanya wanita yang mengalami menstruasi. Tidak semua wanita, tapi hanya wanita,"

Seorang pria menambahkan: "Istri saya memberi tahu saya bahwa dia tidak akan lagi menggunakan produk Tampax. Bicaralah dengan uang kalian saja!"

Yang lain mengkritik merek tersebut termasuk pria transgender Buck Angel, yang berkata: “Satu-satunya orang yang mengalami menstruasi adalah wanita biologis dan wanita yang menjadi pria transgender. Tidak ada manusia lain yang menstruasi. Jadi, tidak semua orang menstruasi,"

Penulis dan feminis Susan Dalgety, yang mendukung JK Rowling di tengah perselisihan soal transgender awal tahun ini, juga angkat bicara.

"Ini adalah fakta biologis bahwa kalian membutuhkan rahim untuk menstruasi dan hanya wanita yang memilikinya. Pria tidak. Saya tidak tahu mengapa Proctor & Gamble (perusahaan yang memproduksi Tampax), berpikir mengasingkan basis pelanggan tunggal mereka dengan cara ini merupakan taktik pemasaran yang baik," komentarnya.

Orang lain yang menyulut api adalah Laurence Fox. Dia yang menulis: "Saya benar-benar tertarik untuk mengetahui siapa orang dibalik cicitan Tampax yang berpikir, itu merupakan ide yang baik untuk mempertaruhkan seluruh basis klien kalian (perempuan biologis) melawan wanita anti-faktual dan anti, kebajikan yang menjijikan."

Tetapi kelompok pro-trans memuji perusahaan atas pesan inklusifnya.

Satu orang menulis: "Terima kasih, orang-orang di belakang Tampax, untuk bahasa inklusif kalian. Ada banyak kebencian dalam komentar, tapi ketahuilah ada orang yang melihat dan menghargainya. Ini isyarat kecil dan tidak menyakiti siapa pun."

Seorang juru bicara Tampax berkata: "Tampax didirikan oleh seorang pengusaha wanita lebih dari 80 tahun yang lalu. Kami telah mendukung dan melindungi wanita sejak saat itu, dan itu tidak akan pernah berubah,”

"Pada saat yang sama, kami juga berkomitmen terhadap keberagaman dan inklusi, dan terus melakukan perjalanan untuk memahami kebutuhan semua orang yang menggunakan produk kami,” lanjut Tampak.

"Sayangnya, menstruasi adalah subjek yang tabu bagi banyak orang (terlepas dari orientasi seksual atau identitas gender), dan sangat penting bagi setiap orang untuk merasa cocok dan dapat menjadi diri mereka yang unik saat melakukan percakapan, membeli atau menggunakan produk menstruasi,"

Cicitan itu muncul setelah JK Rowling dituduh transphobic setelah bersikeras hanya perempuan yang mengalami menstruasi. Dia menantang sebuah artikel berjudul: "Opinion: Creating A More Equal Post-Covid-19 World for People who Mestruate".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement