Rabu 21 Oct 2020 20:00 WIB

Tujuh Orang Diserahkan di Penyidikan Pembunuhan Guru Prancis

Sebanyak tujuh orang, termasuk dua anak di bawah umur, diserahkan kepada hakim

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
 Seseorang memegang plakat bertuliskan saya seorang guru. Sebanyak tujuh orang, termasuk dua anak di bawah umur, diserahkan kepada hakim dalam sehari sebagai bagian dari penyidikan kasus pembunuhan guru sejarah di Prancis, Samuel Paty.
Foto: EPA-EFE / JULIEN DE ROSA
Seseorang memegang plakat bertuliskan saya seorang guru. Sebanyak tujuh orang, termasuk dua anak di bawah umur, diserahkan kepada hakim dalam sehari sebagai bagian dari penyidikan kasus pembunuhan guru sejarah di Prancis, Samuel Paty.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Sebanyak tujuh orang, termasuk dua anak di bawah umur, diserahkan kepada hakim dalam sehari sebagai bagian dari penyidikan kasus pembunuhan guru sejarah di Prancis, Samuel Paty, demikian keterangan seorang pejabat kantor kejaksaan antiteroris.

Paty tewas dipenggal pada siang hari 16 Oktober di luar sekolahnya di wilayah pinggiran Paris oleh seorang remaja 18 tahun asal Chechnya. Polisi kemudian menembak mati pelaku.

Baca Juga

Penyidik menyebut pelaku itu melakukan aksi balas dendam atas korban yang menunjukkan gambar karikatur seorang pria telanjang yang disebut sebagai Nabi Muhammad di kelas dengan alasan kebebasan berekspresi. Sedangkan dalam kepercayaan Muslim, gambaran apa pun dari Nabi Muhammad merupakan suatu penistaan.

Seorang orang tua siswa yang mengunggah video tuduhan bahwa Paty menggunakan karikatur tersebut di kelas adalah satu di antara tujuh orang yang diserahkan kepada hakim.

Richard Ferrand, Ketua Majelis Rendah Parlemen Prancis yang juga mantan guru, mengatakan kepada BFM TV bahwa orang tua harus "menjauh dari urusan sekolah dan tidak ikut campur dengan urusan para guru. Harus ada penyerahan otoritas secara penuh kepada para guru".

Kejaksaan menyebut pelaku sempat menghampiri para siswa di luar sekolah dan meminta mereka menunjukkan Paty selagi ia keluar untuk pulang ke rumah.

Dua dari siswa tersebut menjadi bagian dari mereka yang diserahkan, juga termasuk Abdelhakim Sefrioui dari Perkumpulan Syekh Yassine yang penutupannya akan diputuskan kemudian oleh kabinet Prancis.

Sebuah penghormatan untuk Samuel Paty akan digelar di Universitas Sorbonne, Paris, pada hari ini.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement