Kamis 13 Aug 2020 17:52 WIB

Italia Borong Jutaan Meja Baru Demi Buka Sekolah

Banyak pemilik perusahaan tak sanggup memenuhi permintaan meja.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang siswa mengerjakan pekerjaan rumah dengan laptop di rumahnya, Genova, Italia, Kamis (26/3). Sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran penyakit pandemi COVID-19 yang disebabkan oleh coronavirus SARS-CoV-2, sekolah dan universitas ditutup. dan pengajaran telah dialihkan ke dunia maya di Italia.
Foto: EPA-EFE / LUCA ZENNARO
Seorang siswa mengerjakan pekerjaan rumah dengan laptop di rumahnya, Genova, Italia, Kamis (26/3). Sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran penyakit pandemi COVID-19 yang disebabkan oleh coronavirus SARS-CoV-2, sekolah dan universitas ditutup. dan pengajaran telah dialihkan ke dunia maya di Italia.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA — Pemerintah Italia melakukan pembelian meja belajar dengan satu kursi yang akan digunakan di sekolah-sekolah negara itu untuk tahun ajaran baru. Jenis meja ini menggantikan meja yang biasanya dipakai, yaitu dengan dua kursi.

Pembelian dilaporkan dilakukan oleh Pemerintah Italia dengan tergesa-gesa. Sebanyak tiga juta pesanan meja diminta untuk dapat digunakan mulai bulan depan.

Baca Juga

Selama ini, perusahaan furnitur sekolah  di negara itu membuat produk sebanyak jumlah tersebut dalam waktu lima tahun. Tak heran, banyak pemilik perusahaan ini yang terkejut dan mengaku tidak sanggup memenuhi permintaan.

“Saya pribadì mengenal semua orang di Eropa yang membuat furnitur sekolah. Itu tidak bisa dilakukan,” ujar Emidio Salvatorelli, direktur sebuah perusahaan furnitur di Italia, dilansir Washington Post, Selasa (11/8).

Italia saat ini telah membuka kembali perekonomian. Dengan kondisi yang membaik karena jumlah kasus rendah, ada peluang tahun ajaran sekolah dapat dimulai kembali pada 14 September mendatang.

Namun, aturan jarak fisik dan pedoman lainnya yang perlu diterapkan untuk mencegah penularan virus corona jenis baru, mengharuskan Italia mempersiapkan dengan matang rencana pembukaan kembali seluruh sekolah.

Selama beberapa pekan, para pejabat negara dan administrator sekolah telah bersusah payah tentang menyediakan meja. Mereka tidak yakin apakah mereka dapat dibuat tepat waktu dan apa yang harus dilakukan jika tidak.

“Ini mungkin bukan misi yang mustahil, tetapi itu akan segera selesai,” ujar Mario Rusconi, kepala asosiasi kepala sekolah di wilayah yang mencakup Roma.

Seorang kepala sekolah menengah di Isaac Newton High School Ibu Kota Roma, Cristina Costarelli mengatakan sekolahnya membutuhkan 300 buah meja tipe satu kursi. Jika tidak, meja dengan dua tempat duduk harus digunakan untuk satu siswa.

Jika demikian, kapasitas ruang kelas akan menyusut.  Sebagian siswa setiap hari dam sekitar sepertujuh sekolah menengah juga harus tinggal di rumah dan mengikuti kelas secara daring. Meja tulis hanyalah salah satu tantangan logistik yang dimainkan musim panas ini saat Italia berlomba untuk mempersiapkan tahun ajaran.

Atas desakan pemerintah, sekolah berusaha mencari ruang di museum, bioskop, dan gedung gereja sehingga mereka dapat mengurangi ukuran kelas dan menjaga jarak yang aman bagi siswa. Negara ini mencoba merekrut 50.000 guru baru dan staf pendukung, termasuk petugas kebersihan.

Pemerinta Italia meluncurkan proses penawaran terbuka kepada produsen meja pada 20 Juli dan mengatakan akan memilih perusahaan atau perusahaan untuk proyek tersebut pada 12 Agustus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement