Jumat 26 Jun 2020 00:48 WIB

Prancis akan Tes Covid-19 pada 1,3 Juta Orang di Paris

Pemeriksaan Covid-19 di sekitar Paris dilakukan untuk menghapus klaster penularan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Menara Eiffel tampak dari Jardin du Trocadero, Paris, Prancis, Rabu (10/6). Setelah tiga bulan tutup, Menara Eiffel akan buka kembali mulai 25 Juni.
Foto: EPA
Menara Eiffel tampak dari Jardin du Trocadero, Paris, Prancis, Rabu (10/6). Setelah tiga bulan tutup, Menara Eiffel akan buka kembali mulai 25 Juni.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis meningkatkan upaya untuk menghilangkan klaster-klaster penularan virus corona tersembunyi. Pemerintah mulai menawarkan pemeriksaan Covid-19 pada 1,3 juta orang di sekitar Paris.

Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengumumkan program pemeriksaan virus corona itu saat diwawancara surat kabar Le Monde. Pihak berwenang kesehatan akan mengirimkan kupon yang dapat ditukar warga dengan tes.

Baca Juga

"Tujuannya untuk mengidentifikasi klaster-klaster tidur, yang dapat dikatakan pusat orang-orang tanpa gejala yang tak terlihat," kata Veran, Kamis (25/6).

Kementerian mengatakan Prancis juga telah mempersenjatai diri untuk menghadapi gelombang kedua wabah virus corona. Mereka telah menyusun kembali obat-obatan dan mempersiapkan rencana untuk merawat 30 ribu orang di unit gawat darurat.

Saat puncak wabah bulan April lalu Prancis merawat lebih dari 7.000 pasien di unit gawat darurat. Sejauh ini pandemi virus corona telah menewaskan hampir 30 ribu pasien. Kini tinggal 700 pasien Covid-19 yang masih dirawat di unit gawat darurat. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement