Selasa 08 Feb 2022 16:56 WIB

Malaysia akan Buka Penuh Perbatasan pada Maret

Malaysia juga berencana meniadakan karantina wajib bagi pelancong yang datang.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Warga berjalan di jembatan berhias lampu lampion di Jalan Raja Laut Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (8/1/2022). Dewan pemulihan Covid-19 Malaysia pada Selasa (8/2/2022) telah merekomendasikan pembukaan kembali perbatasan negara secara penuh mulai 1 Maret.
Foto: Antara/Agus Setiawan
Warga berjalan di jembatan berhias lampu lampion di Jalan Raja Laut Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (8/1/2022). Dewan pemulihan Covid-19 Malaysia pada Selasa (8/2/2022) telah merekomendasikan pembukaan kembali perbatasan negara secara penuh mulai 1 Maret.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Dewan pemulihan Covid-19 Malaysia pada Selasa (8/2/2022) telah merekomendasikan pembukaan kembali perbatasan negara secara penuh mulai 1 Maret. Pembukaan ini juga direncanakan tidak disertai karantina wajib bagi pelancong.

Hal ini sebagai bagian dari rencana untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Malaysia menutup perbatasannya sejak Maret 2020 dan membekukan masuknya pekerja asing untuk membendung penularan virus dari luar negeri.

Baca Juga

Rekomendasi Selasa muncul ketika negara-negara tetangga Asia Tenggara mulai melonggarkan persyaratan karantina wajib untuk menarik wisatawan yang telah divaksinasi dua dosis. Negara-negara tersebut di antaranya Thailand, Filipina, dan Singapuran.

Mantan perdana menteri dan ketua Dewan Pemulihan Nasional (NRC), sebuah badan penasihat pemerintah, Muhyiddin Yassin mengatakan para pelancong harus menjalani pemeriksaan Covid-19 sebelum keberangkatan dan pada saat kedatangan. "Artinya turis bisa berkunjung, investor bisa masuk. Artinya AirAsia bisa terbang lagi, sebagai contoh," katanya dalam konferensi pers, merujuk pada budget carrier yang berbasis di Malaysia itu.

Saat ini, Malaysia mengizinkan masuknya orang-orang dari Singapura tanpa karantina sebagai bagian dari pengaturan bilateral. Infeksi virus corona harian di Malaysia telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir ke level tertinggi dalam empat bulan yang didorong oleh varian Omicron.

Malaysia melaporkan 13.944 infeksi baru pada Selasa, menambah lebih dari 2,9 juta kasus yang tercatat secara keseluruhan. Sementara itu lebih dari 32 ribu kematian tercatat, di antara tingkat kematian dan infeksi tertinggi di Asia per kapita.

"Mayoritas kasus tidak menunjukkan gejala atau ringan karena tingkat vaksinasi yang tinggi di Malaysia," kata kementerian kesehatan pada hari Senin.

Sekitar 98 persen populasi dewasa Malaysia telah menerima dua dosis vaksin dan lebih dari setengah suntikan booster. Sekitar 89 persen anak usia 12-17 tahun telah divaksinasi dan vaksinasi untuk anak usia 5-11 tahun dimulai minggu lalu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement