Selasa 24 Nov 2020 22:14 WIB

China Luncurkan Misi Bersejarah ke Bulan

Pesawat ruang angkasa Chang'e-5 akan mengumpulkan dan membawa sampel dari bulan

Red: Nur Aini
China meluncurkan misi bersejarah ke bulan pada Selasa (24/11) untuk mengumpulkan sampel bulan pertamanya.
China meluncurkan misi bersejarah ke bulan pada Selasa (24/11) untuk mengumpulkan sampel bulan pertamanya.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China meluncurkan misi bersejarah ke bulan pada Selasa (24/11) untuk mengumpulkan sampel bulan pertamanya.

Menurut kantor berita Xinhua, pesawat ruang angkasa itu akan mengumpulkan dan mengembalikan sampel dari bulan. Peluncuran ini akan menjadi upaya pertama negara tirai bambu untuk mengambil sampel dari sebuah benda luar angkasa.

Baca Juga

Roket Long March-5 buatan China membawa pesawat ruang angkasa "Chang'e-5" yang meluncur dari Situs Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Wenchang di Provinsi Hainan sekitar pukul 4.30 pagi waktu setempat. Nama Chang'e-5 diambil dari nama dewi bulan China.

Pesawat ruang angkasa itu adalah misi sampel bulan pertama di dunia selama lebih dari 40 tahun dan salah satu misi paling rumit dan menantang dalam sejarah kedirgantaraan China. Tujuannya mencakup penyelidikan area pendaratan untuk mendapatkan data analisis di tempat yang terkait dengan sampel bulan, serta analisis laboratorium sistematis dan jangka panjang dari sampel bulan.

Pei Zhaoyu, wakil direktur Pusat Program Eksplorasi dan Luar Angkasa Bulan dari Administrasi Luar Angkasa Nasional China, mengatakan misi ini akan membantu mempromosikan pengembangan sains dan teknologi China dan meletakkan fondasi penting bagi pendaratan bulan berawak China di masa depan dan eksplorasi ruang angkasa yang dalam. Pesawat ruang angkasa itu terdiri dari pengorbit, pendarat, ascender dan pengembali, dengan total massa lepas landas 8,2 ton.

Pesawat ruang angkasa memasuki orbit bulan

Pesawat ruang angkasa i telah memasuki orbit bulan dan telah memulai operasinya dengan bantuan dari panel surya yang menyediakan sumber tenaga independen. Diharapkan dalam 48 jam ke depan, bor lengan robotik pesawat ruang angkasa itu mengebor ke tanah dan 2 kg sampel bisa dikumpulkan dan disegel dalam wadah di pesawat ruang angkasa.

Pengorbit akan membawa yang kembali ke Bumi hanya jika hubungan geometris antara Bumi dan bulan cocok. Pesawat tersebut diperkirakan akan memasuki atmosfer kembali dan mendarat di Siziwang Banner di Daerah Otonomi Mongolia Dalam, China utara, sementara penerbangan mungkin berlangsung lebih dari 20 hari.

Program eksplorasi bulan China saat ini dimulai pada 2004 dan mencakup pengorbitan, pendaratan di bulan dan membawa kembali sampel.

“Melalui program tersebut, China telah memperoleh teknologi dasar eksplorasi bulan tak berawak dengan investasi terbatas,” kata Pei.

Tujuan ilmiah dari misi Chang'e-5 meliputi penyelidikan area pendaratan untuk mendapatkan data analisis di tempat terkait dengan sampel bulan, serta analisis laboratorium sistematis dan jangka panjang dari sampel bulan. Chang'e-5 akan mendarat di sebelah barat Chang'e-3 yang diluncurkan ke bulan pada 2013.

Otoritas antariksa China mengatakan situs itu dipilih karena wilayah tersebut memiliki usia geologis yang muda, lebih muda dari wilayah pengambilan sampel Amerika Serikat dan Uni Soviet lebih dari 40 tahun yang lalu.

“Wilayah ini belum pernah dijadikan sampel. Sampel baru akan memiliki nilai ilmiah yang besar," kata lembaga itu.

Pei menambahkan bahwa ilmuwan domestik dan luar negeri semuanya akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan sampel bulan yang akan dibawa kembali oleh Chang'e-5 untuk penelitian.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/china-luncurkan-misi-bersejarah-ke-bulan/2054298
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement