Senin 26 Oct 2020 11:45 WIB

Singapura Hentikan Sementara Vaksinasi Flu

Korsel melaporkan 48 orang telah meninggal dunia setelah mendapatkan suntikan flu

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
 Seorang perawat memberikan dosis vaksin flu. Korsel melaporkan 48 orang telah meninggal dunia setelah mendapatkan suntikan flu. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/LUIS TEJIDO
Seorang perawat memberikan dosis vaksin flu. Korsel melaporkan 48 orang telah meninggal dunia setelah mendapatkan suntikan flu. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA - Singapura untuk sementara menghentikan penggunaan dua vaksin influenza untuk mencegah kematian seperti yang terjadi di Korea Selatan (Korsel), Senin (26/10). Ini menjadi salah satu negara pertama yang mengumumkan penghentian penggunaan vaksin secara terbuka.

Tidak ada kematian terkait dengan vaksinasi influenza yang dilaporkan Singapura hingga saat ini. "Namun demikian, keputusan untuk menghentikan penggunaan SKYCellflu Quadrivalent dan VaxigripTetra adalah tindakan pencegahan," ujar pernyataan kementerian kesehatan dan Otoritas Ilmu Kesehatan (HAS) Singapura pada Ahad malam.

Baca Juga

HSA menghubungi otoritas Korsel untuk informasi lebih lanjut saat pihaknya menyelidiki untuk menentukan apakah kematian terkait dengan vaksinasi influenza. SKYCellflu Quadrivalent diproduksi oleh SK Bioscience Korea Selatan dan didistribusikan secara lokal oleh AJ Biologics, sedangkan VaxigripTetra diproduksi oleh Sanofi SASY. PA dan didistribusikan secara lokal oleh Sanofi Aventis.

"Dua vaksin influenza lain yang telah dibawa ke Singapura untuk musim influenza belahan bumi utara 2020/21 dapat terus digunakan," kata otoritas kesehatan Singapura.

Pada Sabtu lalu, Korsel melaporkan 48 orang telah meninggal dunia setelah mendapatkan suntikan flu. Namun, negara tersebut mengatakan akan melanjutkan program vaksinasi yang dikelola pemerintah karena mereka tidak menemukan hubungan langsung antara kematian dan suntikan.

"Setelah mengkaji kasus-kasus kematian sejauh ini, sekarang bukan saatnya untuk menangguhkan program vaksinasi flu karena vaksinasi menjadi sangat krusial di tahun ini, mempertimbangkan wabah Covid-19," ujar Direktur Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA) Jeong Eun-kyung mengutip Reuters pada Sabtu lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement