Jumat 17 Apr 2020 16:34 WIB

Lebih dari 10 Ribu ABK Kapal Pesiar Pulang ke Indonesia

Ada lebih dari 16 ribu ABK WNI yang bekerja di kapal pesiar berbagai negara.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Sejumlah ABK World Dream turun dari KRI Rumah Sakit Semarang usai tiba di dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan seluruh 188 WNI ABK yang telah menjalani observasi selama 14 hari di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, terbukti sehat dan terbebas dari infeksi virus corona. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.   *** Local Caption ***
Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA
Sejumlah ABK World Dream turun dari KRI Rumah Sakit Semarang usai tiba di dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan seluruh 188 WNI ABK yang telah menjalani observasi selama 14 hari di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, terbukti sehat dan terbebas dari infeksi virus corona. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc. *** Local Caption ***

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak Buah Kapal (ABK) berwarga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di kapal-kapal pesiar di luar negeri telah kembali ke Indonesia. Kepulangan mereka terkait dampak pengurangan operasional perjalanan kapal karena pandemi Covid-19 yang melanda dunia.

"Per hari ini, Jumat (17/4) total ABK WNI yang kembali adalah 10.009, di antaranya kembali melalui Bali baik melalui jalur udara, jalur laut, dan darat," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi pada konferensi pers virtual, Jumat.

Baca Juga

Berdasarkan data kementerian luar negeri RI, terdapat 16.863 ABK WNI yang bekerja di 116 kapal pesiar yang tersebar di berbagai negara. Mereka bernaung dari 10 operator perusahaan dunia.

Wabah pandemi Covid-19 telah mempengaruhi kehidupan di berbagai sektor termasuk pada operasi kapal pesiar di seluruh dunia. Pandemi itu memaksa perusahaan pemilik kapal untuk menghentikan pelayaran mereka, dan mengembalikan awak kapal ke negara asal masing-masing pekerja, termasuk juga ke Indonesia.

Namun demikian, tidak seluruh ABK kembali ke Tanah Air. Beberapa di antaranya ada yang memilih untuk tetap bekerja di atas kapal.

Kemenlu telah melakukan koordinasi bersama perwakilan RI di negara-negara terkait dan dengan otoritas perusahaan pemilik kapal, serta agen tenaga kerja sebelum memulangkan para WNI yang bekerja di kapal pesiar ke Indonesia. Proses tersebut untuk memastikan bahwa para ABK dalam keadaan sehat walafiat sebelum memasuki kampung halaman.

"Mereka yang kembali ke tanah air telah mengikuti protokol kesehatan ketat. Mereka mengikuti karantina 14 hari sebelum pulang ke tempat masing-masing," ujar Retno. Menurutnya, karantina dilakukan selain untuk kebaikan para ABK WNI, juga bermanfaat untuk keluarga, dan masyarakat sekitar guna mencegah virus.

Dalam kesempatan ini, Menlu juga berterima kasih kepada Gubernur Bali dan seluruh satuan tugas (satgas) Covid-19 atas koordinasi yang baik selama ini. "Saya juga secara khusus mengucapkan terima kasih kepada semua pihak karena koordinasi yang baik selama masa pandemi ini," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement