Jumat 17 Apr 2020 03:11 WIB

Beijing Sanggah Tuduhan Virus Corona dari Laboratorium China

Wuhan memang merupakan tempat pertama kali virus muncul pada akhir 2019.

Rep: Dwina Agustin/reuters/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona
Foto: MgIT03
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona

REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING --  Kementerian Luar Negeri Cina menyanggah pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyatakan virus corona dari laboratorium China, Kamis (16/4). Pernyataan itu pun dikuatkan dengan mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan tidak ada bukti atas klaim itu.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian, menyanggah pertanyaan tentang tuduhan bahwa virus corona berasal dari sebuah laboratorium di kota Wuhan, Cina tengah. Wilayah itu memang merupakan tempat pertama kali virus muncul pada akhir 2019.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pemerintahannya sedang menyelidiki apakah virus corona baru (SARS-Cov-2). Mereka menduga virus tersebut berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan dan China diminta untuk berterus terang.

"Kami sedang melakukan pemeriksaan yang sangat teliti terhadap situasi yang mengerikan ini," kata Trump, Rabu (15/4).

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan menyatakan tuduhan senada dengan Trump kepada Beijing. Dia menyebut terdapat Institute of Virology beberapa mil dari pasar Wuhan.

"Kami benar-benar memerlukan Pemerintah China membuka diri dan membantu menjelaskan bagaimana sebenarnya penyebaran virus ini. Pemerintah China perlu berterus terang," kata Pompeo.

Tapi, klaim tersebut juga telah dibantah oleh Institute of Virology kalau terjadi kebocoran yang membuat virus menyebar. Banyak ahli menduga virus corona baru ini berasal dari konsumsi dari hewan liar yang dijual bebas di pasar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement