Jumat 27 Mar 2020 15:43 WIB

Covid-19: 199 Negara, 124 Ribu Sembuh, 24 Ribu Meninggal

Sebanyak 84 persen pasien sembuh dari pandemi Covid-19

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Sebanyak 84 persen pasien sembuh dari pandemi Covid-19. Ilustrasi.
Foto: The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Hando
Sebanyak 84 persen pasien sembuh dari pandemi Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pandemi virus corona tipe baru atau Covid-19 semakin menyebar ke seluruh dunia dari hari ke hari. Sebanyak 199 negara dan wilayah telah melaporkan adanya kasus infeksi dan kematian akibat penyakit Covid-19 yang muncul dari kota Wuhan, Provinsi Hubei, China ini.

Angka kesembuhan dari Covid-19 secara global menunjukan peningkatan, meski angka kasus dan kematian juga turut meningkat. Dilansir worldometers, secara global pasien yang sembuh dari pandemi ini adalah 124.394 orang. Sebanyak 84 persen pasien sembuh dari Covid-19.

Baca Juga

Infeksi terus menyebar dengan cepat di seluruh dunia. Secara global, 533.029 orang telah dinyatakan positif terpapar virus korona di 199 negara dan wilayah. Mereka kini dalam penanganan dan pengawasan rumah sakit masing-masing negara atau dikarantina mandiri.

Jumlah kematian akibat virus ini mencapai 24.096 jiwa dengan catatan 16 persen dari seluruh jumlah populasi penduduk dunia. Jumlah kematian di Italia kini masih melampaui China sebagai pusat pandemi.

Italia mencatat 8.215 kematian sejak Covid-19 mewabah di negara Eropa itu Februari lalu, sementara China yang semakin pulih mencatat 3.292 kematian sejak Desember 2018. Namun, berdasarkan jumlah kasus, Amerika Serikat (AS) kini memiliki jumlah kasus infeksi corona terparah yang melampaui China.

AS mencatat 85.612 kasus infeksi sebagai negara dengan kasus terbanyak di dunia dengan jumlah 1.301 kematian. WHO pun memprediksi AS kini sebagai pusat pandemi corona.

Total kasus infeksi di China tercatat 81.340, disusul Italia 80.589. Pada posisi keempat ada Spanyol yang juga terpuruk dengan angka kematian sebanyak 4.365 jiwa dan infeksi corona sebanyak 57.786.

Pemerintah Prancis juga melaporkan jumlah kematian yang mencengangkan pada Jumat (27/3) dengan catatan 1.696 kematian. Negara Timur Tengah, Iran, juga mengalami dampak pandemi corona yang sangat parah. Pemerintahnya mencatat 2.234 kematian akibat virus ini dan 29.406 kasus infeksi positif di seluruh Iran.

Negara-negara lain mencatat ribuan hingga ratusan infeksi virus dan kematian pada angka satu hingga ratusan akibat virus ini. Banyak negara-negara memberlakukan pembatasan ketat terhadap orang asing yang masuk ke dalam negeri, menyusul kasus-kasus baru di setiap negara banyak yang diimpor dari luar negeri.

Pemerintah di sejumlah negara juga memberlakukan karantina wilayah, provinsi, bahkan nasional yang sangat ketat guna mengekang penyebaran virus lebih luas dan cepat. Covid-19 pun berdampak pada seluruh sektor terutama ekonomi di negara-negara maju sekalipun.

Para pemimpin dunia yang tergabung dalam Kelompok 20 atau G-20 melakukan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa secara maya untuk membahas khusus pandemi global Covid-19. Negara-negara G-20 meyakini menangani pandemi dan dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi yang menjadi prioritas mutlak untuk saat ini dalam menghadapi Covid-19.

Para pemimpin akan berkomitmen untuk berbagi data epidemiologis dan kesehatan, memperkuat sistem kesehatan global, dan memperluas kapasitas produksi pasokan medis. Solidaritas internasional kini sangat diperlukan guna bersatu melawan pandemi.

Para pemimpin juga mengatakan mereka berkomitmen untuk menyelesaikan gangguan pada rantai pasokan global. Mereka meminta menteri keuangan dan gubernur bank sentral untuk berkoordinasi secara teratur bersama-sama dan dengan organisasi internasional untuk mengembangkan rencana aksi dalam menanggapi pandemi.

sumber : worldometers
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement