Rabu 04 Mar 2020 16:03 WIB

Korsel Kekurangan Tempat Tidur untuk Tampung Pasien Corona

Sejumlah rumah sakit di Korsel kewalahan menampung pasien virus corona.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
 Petugas berpakaian pelindung lengkap membawa pasien yang terinfeksi virus corona dari ambulan ke Kyungpook National University Hospital di Daegu, Korea Selatan. Di Daegu, tercatat puluhan kasus terdeteksi, merujuk pada jemaat gereja.
Foto: Kim Jong-un/Yonhap via AP
Petugas berpakaian pelindung lengkap membawa pasien yang terinfeksi virus corona dari ambulan ke Kyungpook National University Hospital di Daegu, Korea Selatan. Di Daegu, tercatat puluhan kasus terdeteksi, merujuk pada jemaat gereja.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Ribuan orang di Daegu harus mengantre untuk mendapatkan tempat tidur dan menjalani perawatan di rumah sakit maupun fasilitas medis sementara. Sejumlah rumah sakit di daerah yang terkena dampak virus corona mulai kewalahan menampung pasien.

Sebuah rumah sakit militer telah menggunakan 100 tempat tidur untuk merawat pasien yang terinfeksi virus corona. Militer Korea Selatan sedang mengusahakan menambah 200 tempat tidur lagi.  

"Kami membutuhkan langkah khusus di saat darurat untuk mengatasi Covid-19 (virus corona) secepat mungkin, dan meminimalkan dampak ekonomi. Kami perlu mendorong semua sumber daya yang tersedia secara proaktif," ujar Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-kun dalam pertemuan kabinet.

Chung mengatakan, tenaga medis tambahan telah dikirim ke sejumlah wilayah yang terdampak virus korona cukup parah seperti Daegu. Selain itu, pemerintah juga memberikan stimulus ekonomi sebesar 9,8 miliar dolar AS.

Hingga Rabu (4/3), jumlah kasus virus corona di Korea Selatan  mencapai 516. Total kasus virus corona di Korea Selatan menjadi 5.328 dengan 32 kematian. Setidaknya 92 negara telah memberlakukan pembatasan bagi pendatang dari Korea Selatan.

Sekitar 10 ribu orang di Korea Selatan telah dilakukan uji tes virus corona. Para ahli mengingatkan bahwa hasil tes tersebut memakan waktu cukup lama untuk diprotes.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, pemerintah AS mengawasi Italia, Korea Selatan, dan Jepang. Trump akan membuat keputusan tentang pembatasan perjalanan dalam waktu dekat.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement