Senin 08 Aug 2022 07:06 WIB

Presiden AS Kembali Pulih dari Covid-19

Biden telah dinyatakan negatif Covid-19 selama dua hari berturut-turut

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah dinyatakan negatif Covid-19 selama dua hari berturut-turut
Foto: AP/Susan Walsh
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah dinyatakan negatif Covid-19 selama dua hari berturut-turut

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah dinyatakan negatif Covid-19 selama dua hari berturut-turut, Ahad (7/8/2022). Dengan demikian, pemimpin berusia 79 tahun itu mengakhiri masa isolasinya.

“Pagi ini, tes antigen SARS-Cov-2 Presiden (Biden) negatif untuk hari kedua berturut-turut. Dia akan kembali dengan aman ke keterlibatan publik dan perjalanan kepresidenan,” ungkap dokter kepresidenan AS, Kevin O’Connor, dalam keterangan yang dirilis Gedung Putih, Ahad.

Baca Juga

Setelah dinyatakan negatif Covid-19, Biden melakukan perjalanan ke rumah liburannya di Pantai Rehoboth, Delaware. “Saya merasa baik-baik saja,” ucap Biden kepada awak media di luar Gedung Putih sesaat sebelum keberangkatan.

Biden mengumumkan dirinya terinfeksi Covid-19 untuk kedua kalinya pada 30 Juli lalu. Hal itu terjadi hanya tiga hari setelah dia dinyatakan negatif dari infeksi pertama. “Teman-teman, hari ini saya dinyatakan positif Covid lagi. Ini terjadi pagi sebagian kecil orang,” kata Biden lewat akun Twitter pribadinya.

Biden mengaku tak mengalami gejala apa pun pada infeksi keduanya. Kendati demikian, dia tetap melakukan isolasi guna mencegah penularan lebih lanjut ke orang-orang di sekitarnya.

Pada 21 Juli lalu, Biden dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Dia mengalami gejala ringan, yakni berupa batuk kering, pilek, dan kelelahan. Pada 26 Juli, hasil tes menunjukkan bahwa Biden sudah negatif. Kendati demikian, pengujian tetap dilakukan pada hari-hari berikutnya dan memperlihatkan hasil positif pada 30 Juli.

Mengingat usianya yang hampir 80 tahun, Biden termasuk dalam kalangan rentan mengalami gejala lebih parah akibat Covid-19. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, 81 persen kematian akibat Covid-19 di negara tersebut terjadi pada warga berusia 65 tahun ke atas.

sumber : Reuters / AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement