Senin 11 Jul 2022 12:30 WIB

Populasi Bumi Diperkirakan Sentuh 8 Miliar Orang Tahun Ini, India akan Geser China

India diprediksi bakal menggeser posisi China sebagai negara terpadat di dunia

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Populasi penduduk bumi diperkirakan akan menyentuh angka 8 miliar tahun ini. India diprediksi bakal menggeser posisi China sebagai negara terpadat di dunia pada 2023.
Foto: EPA/STR
Populasi penduduk bumi diperkirakan akan menyentuh angka 8 miliar tahun ini. India diprediksi bakal menggeser posisi China sebagai negara terpadat di dunia pada 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB mengungkapkan, populasi penduduk bumi diperkirakan akan menyentuh angka 8 miliar tahun ini. India diprediksi bakal menggeser posisi China sebagai negara terpadat di dunia pada 2023.

Menurut Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB, populasi dunia tumbuh pada laju paling lambat sejak 1950. Jumlah populasi seharusnya menyentuh 8,5 miliar orang pada 2030. Kemudian pada 2050, jumlahnya bertambah menjadi 9,7 miliar. Angkanya terus memuncak hingga 10,4 miliar orang pada 2080-an. Setelahnya, jumlah populasi akan stabil hingga 2100.

Dalam laporan terbarunya, Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB mengamati penurunan angka kelahiran di beberapa negara berkembang. Sementara lebih dari setengah perkiraan kenaikan populasi dunia dalam beberapa dekade mendatang akan terkonsentrasi di delapan negara, yakni Republik Demokratik Kongo, Mesir, Ethiopia, India, Nigeria, Pakistan, Filipina, dan Tanzania.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, masih akan bertumbuhnya populasi penduduk bumi merupakan pengingat tentang tanggung jawab semua pihak untuk merawat planet ini. “Ini momen untuk merenungkan di mana kita masih gagal memenuhi komitmen kita satu sama lain,” ucapnya, dikutip laman the Straits Times, Senin (11/7/2022).

“Ini adalah kesempatan untuk merayakan keragaman kita, mengakui kemanusiaan kita bersama, dan mengagumi kemajuan dalam kesehatan yang telah memperpanjang rentang hidup dan secara dramatis mengurangi angka kematian ibu dan anak,” ujar Guterres menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement