Senin 30 Nov 2020 15:21 WIB

PBB Kecam Penyerangan Terhadap Buruh Tani di Nigeria

Penyerangan terhadap buruh tani dilaporkan menewaskan 110 orang.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
 Orang-orang menghadiri pemakaman mereka yang dibunuh oleh tersangka militan Boko Haram di Zaabarmar, Nigeria, Minggu, 29 November 2020. Para pejabat Nigeria mengatakan tersangka anggota kelompok militan Islam Boko Haram telah membunuh sedikitnya 40 petani padi dan nelayan saat mereka memanen. tanaman di Negara Bagian Borno utara. Serangan itu dilakukan Sabtu di sawah di Garin Kwashebe, sebuah komunitas Borno yang terkenal dengan pertanian padi.
Foto: AP/Jossy Ola
Orang-orang menghadiri pemakaman mereka yang dibunuh oleh tersangka militan Boko Haram di Zaabarmar, Nigeria, Minggu, 29 November 2020. Para pejabat Nigeria mengatakan tersangka anggota kelompok militan Islam Boko Haram telah membunuh sedikitnya 40 petani padi dan nelayan saat mereka memanen. tanaman di Negara Bagian Borno utara. Serangan itu dilakukan Sabtu di sawah di Garin Kwashebe, sebuah komunitas Borno yang terkenal dengan pertanian padi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam serangan bersenjata terhadap buruh tani di persawahan Nigeria. Puluhan orang dilaporkan tewas dan banyak pula yang diculik oleh kelompok penyerang.

"Sekretaris Jenderal mengutuk keras serangan mengerikan terhadap buruh pertanian padi di desa Koshobe, dekat ibu kota Negara Bagian Borno, Maiduguri oleh tersangka militan pada 28 November.  Korban tewas dilaporkan tewas dan banyak lainnya terluka atau diculik, termasuk wanita," kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan pada Ahad (29/11), dikutip laman Sputnik.

Baca Juga

Guterres menyerukan agar mereka yang diculik segera dipulangkan dalam keadaan sehat dan selamat. "Mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan keji ini akan segera diadili," ujarnya.

Pada Sabtu pekan lalu, sekelompok pria bersenjata dengan menunggang sepeda motor menyerang puluhan warga sipil yang bekerja di sawah di Kawasan Pemerintah Daerah Jere di Negara Bagian Borno. Menurut koordinator PBB di Nigeria Edward Kallon, sedikitnya 110 orang tewas dalam insiden tersebut. Beberapa wanita juga diculik.

Borno adalah benteng pertahanan kelompok milisi Boko Haram. Mereka diketahui telah menyatakan sumpah untuk setia kepada ISIS. Boko Haram terkenal karena berbagai serangan teror dan penculikan di Afrika barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement