Selasa 01 Dec 2020 09:33 WIB

Jelang Dibalsam, Pria Kenya 'Kembali Hidup'

Petugas kamar mayat pun lari tunggang langgang begitu mendapatinya hidup kembali.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Jenazah (ilustrasi). Seorang pria berusia 32 tahun terbangun di kamar mayat saat sedang dipersiapkan untuk dibalsem.
Foto: Immortal.org/ca
Jenazah (ilustrasi). Seorang pria berusia 32 tahun terbangun di kamar mayat saat sedang dipersiapkan untuk dibalsem.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pria Kenya yang telah dinyatakan meninggal dunia oleh dokter terbangun di kamar mayat.  Saat itu, jenazahnya sedang dipersiapkan untuk dibalsam.

Pria yang diidentifikasi sebagai Peter Kigen itu sadar kembali dan mulai berteriak di dalam kamar mayat ketika seorang staf mengiris kakinya hingga terbuka. Darah pun mengalir dari kaki pria berusia 32 tahun itu.

Baca Juga

Menurut laporan, Kigen dilarikan ke Rumah Sakit Kaplatet di Kericho oleh keluarganya setelah menderita sakit perut. Namun, saudara laki-laki Kigen mengatakan bahwa seorang perawat telah memberi tahu keluarga bahwa dia telah meninggal dunia.

"Perawat itu kemudian memberikan saya dokumen untuk dibawa ke petugas kamar mayat sebelum jenazah saudara laki-laki saya dipindahkan ke kamar mayat," kata saudara laki-laki Kigen.

Begitu Kigen dinyatakan meninggal, jenazahnya segera dipindahkan ke kamar mayat rumah sakit. Para petugas pun telah siap untuk memulai proses pembalsaman.

Tepat ketika staf bersiap untuk mengeluarkan darah dari tubuhnya sebelum proses pembalsaman, mereka menyadari dia masih hidup. Ketika Kigen sadar kembali dan mulai menangis kesakitan, para petugas lari tunggang langgang karena mengira orang mati telah hidup kembali.

Menyusul insiden mengejutkan tersebut, Kigen dilarikan kembali ke rumah sakit. Dia kemudian diberikan pertolongan pertama.

“Petugas pemakaman memanggil saya ke kamar mayat, dan kami melihatnya bergerak. Kami kaget. Kami tidak bisa mengerti bagaimana mereka bisa memindahkan orang yang masih hidup ke kamar jenazah," kata kakak Kigen.

Kigen mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak percaya dia dinyatakan meninggal oleh dokter. Menurut laporan, keluarganya menuduh rumah sakit tersebut lalai.

"Saya tidak percaya apa yang baru saja terjadi. Bagaimana mereka menetapkan bahwa saya sudah mati? Saya bahkan tidak tahu di mana saya berada ketika saya sadar kembali, tapi saya bersyukur kepada Tuhan karena telah menyelamatkan hidup saya. Saya akan melayani-Nya selama sisa hidup saya, " kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement